Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Covid-19, Atlet Panahan India Ini Jual Gorengan untuk Hidup

Kompas.com - 02/03/2021, 20:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber india.com

DHANBAD, KOMPAS.com - Seorang atlet panahan India menjadi perbincangan, setelah dia menjual bahan makanan dan gorengan demi bertahan hidup.

Virus corona yang menyerang dan membuat "Negeri Bollywood" menerapkan lockdown pada 2020 berdampak pada kehidupan jutaan orang.

Tak terkecuali Mamta Tuddu, peraih medali emas untuk panahan di level junior dan sub-junior pada 2010 sampai 2014.

Baca juga: Thai Airways Bangkrut, Banting Setir Jadi Penjual Gorengan

Meski sangat bertalenta, Mamta dilaporkan harus menjual bahan makanan dan gorengan di desanya di Damodarpur, Dhanbad.

Mamta, sulung dari tujuh bersaudara, menjalani pelatihan memanah di pusat keunggulan di Ranchi sejak 2018.

Namun, si atlet panahan harus kembali ke kampung halamannya buntut lockdown yang diterapkan di India demi menangkap virus corona.

Meski akademi tempatnya berlatih dibuka lagi, dia mengaku tidak bisa kembali karena terimpit kondisi ekonomi.

"Semua adik saya berhenti sekolah di tengah jalan karena masa pensiun ayah saya baru akan dimulai," kata dia kepada The Telegraph.

Karena itu untuk mencukupi kebutuhan, mereka membuka toko kelontong dan menjual makanan seperti gram, pakora, maupun beras.

Mamta mengeklaim, kondisinya sekarang disebabkan oleh lambannya pemerintah setempat dalam menegakkan aturan.

Dia mengaku hingga saat ini, dia harus membayar uang sekolahnya. Dia pun membutuhkan bantuan pemerintah untuk bertahan.

Setelah berita tentangnya menyebar, mantan pelatih Mamta, Md Shamshad mengungkapkan kesedihan dan terluka karena anak asuhnya terpaksa berjualan.

Dilansir India.com Selasa (2/2/2021), Sekretaris Aosiasi Panahan Distrik Dhanbad Jubair Alam juga merespons.

Dia menyatakan akan segera mengunjungi Mamta, dan mencoba memberikan bantuan sebisanya supaya situasi bertambah baik.

Baca juga: Jual Gorengan hingga Elpiji, Kru Maskapai Ini Kisahkan Pengalaman Mereka Terdampak Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com