Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing 777 Dilarang Terbang di Seluruh Dunia Usai Pendaratan Darurat United Airlines

Kompas.com - 22/02/2021, 15:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

DENVER, KOMPAS.com - Boeing mengeluarkan rekomendasi larangan terbang untuk lebih dari 120 dari Boeing 777 di seluruh dunia.

Kebijakan ini diberlakukan menyusul kegagalan mesin yang mengerikan pada sebuah pesawat United Airlines di Denver, Amerika Serikat (AS). Pesawat jenis Boeing 777 tersebut menyebarkan puing-puing di seluruh Denver sebelum melakukan pendaratan darurat.

Melansir Guardian pada Minggu malam (21/2/2021), Boeing meminta kepada maskapai penerbangan dengan jenis mesin yang sama, harus menangguhkan operasi sampai inspeksi dapat dilakukan.

Penerbangan dengan nomor 328 United Airlines, terbang dari Bandara Internasional Denver ke Honolulu dengan 231 penumpang dan 10 awak pesawat pada Sabtu (20/2/2021). Tak lama setelah tinggal landas, satu mesin mati kemudian menimbulkan percikan api di udara.

Polisi di Broomfield, Colorado mengunggah foto potongan puing pesawat di dekat rumah dan bangunan lain. Tidak ada laporan korban luka di darat atau di antara penumpang.

United Airlines mengatakan pihaknya menghentikan sementara semua 24 armada jenis Boeing 777-nya dari tugas aktif.

Baca juga: Foto-foto Mesin United Airlines Terbakar, Serpihan Jatuh di Rumah Warga


Sementara regulator penerbangan Jepang segera memberlakukan kebijakan yang sama. Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) diperintahkan untuk menghentikan penerbangan 777, yang menggunakan mesin Pratt & Whitney PW4000.

Sementara itu, regulator Jepang juga masih mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan tambahan. Menurut regulator “Negeri Sakura” setidaknya ANA mengoperasikan 19 jenis itu dan JAL mengoperasikan 13 pesawat.

Pesawat tersebut juga digunakan oleh operator di Korea Selatan.

Seorang juru bicara kementerian transportasi Korea Selatan, berbicara sebelum pernyataan Boeing. Dia mengatakan pihaknya sedang memantau situasi, tetapi belum mengambil tindakan apa pun.

Korean Air Lines menyatakan memiliki 12 pesawat jenis tersebut, setengahnya disimpan. Konsultasi dengan pabrikan dan regulator terus dilakukan, tapi untuk saat ini jenis pesawat tersebut berhenti menerbangkannya ke Jepang.

Boeing mengatakan total 69 pesawat dalam pelayanan dan 59 berada dalam penyimpanan. Banyak maskapai penerbangan telah memarkirkan sebagian besar armadanya saat ini, karena penurunan permintaan terkait dengan pandemi virus corona.

Baca juga: Mesin Pesawat United Airlines Terbakar di Udara, Puing-puing Berjatuhan di Permukiman Penduduk

Kebijakan Boeing dikeluarkan setelah Federal Aviation Administration (FAA) AS mengeluarkan arahan darurat pada Minggu malam (21/2/2021). FAA menyatakan membutuhkan inspeksi segera atau lebih lanjut terhadap pesawat serupa dengan yang terlibat dalam insiden Denver.

“Kami meninjau semua data keamanan yang tersedia setelah insiden kemarin,” kata FAA dalam pernyataan dari administratornya, Steve Dickson.

“Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan bahwa interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas yang unik untuk model mesin ini. Model itu hanya digunakan pada pesawat Boeing 777.

Halaman:

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com