Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Klaim Produk Vaksin Lokal, Coviran, Mampu Lawan Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 31/01/2021, 12:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan Iran mengatakan kandidat vaksin Covid-19 teratas negaranya telah menunjukkan bekerja terhadap varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris.

Hassan Jalili, yang mengawasi produksi vaksin Covid-19 di Setad, Iran, mengatakan pada Sabtu (30/1/2021) bahwa tes pada sampel darah sukarelawan yang menerima 2 dosis vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, membuahkan hasil yang menjanjikan.

Setad adalah sebuah organisasi kuat negara di bawah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

Baca juga: Pentagon Tunda Beri Vaksin Covid-19 ke Teroris Guantanamo

"Tes telah menunjukkan bahwa plasma darah orang yang disuntik vaksin virus corona (Coviran) uji coba, mampu sepenuhnya melumpuhkan varian baru virus corona," ujar Jalili seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (30/1/2021).

Minoo Mohraz, anggota senior satuan tugas virus corona nasional, juga membenarkan kabar tersebut.

"Kementerian kesehatan memberikan sampel mutasi virus dari Inggris, yang 70 persen lebih menular, untuk peneliti Setad dan tes dalam plasma darah tiga penerima pertama Coviran Barekat menunjukkan bahwa virus (varian baru) tersebut telah dijinakkan sepenuhnya,” kata Mohraz.

Baca juga: Kelompok Anti-vaksin Blokir Fasilitas Vaksinasi Covid-19, Serukan Warga Tak Boleh Disuntik

Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mengatakan kasus ketujuh varian Inggris diidentifikasi di Iran pada penumpang dari Belanda.

Iran menyuntikkan 3 penerima pertama vaksin lokal pada 29 Desember, yaitu kepada putri ketua Setad dan dua eksekutif Setad lainnya, dalam upaya meningkatkan kepercayaan.

Sejak itu, 32 orang lainnya telah menerima setidaknya satu suntikan dari ketentutan 2 dosis dan semua 56 kandidat awal berada di jalur yang tepat untuk menerima dosis pertama mereka pada akhir Februari.

Baca juga: Publik Geram, Pemerintah Biden Rencana Dahulukan Vaksin Covid-19 bagi Teroris 9/11 dan Bom Bali di Guantanamo

Diproduksi secara lokal

Pejabat Setad mengatakan mereka bertujuan untuk memproduksi 1-2 juta dosis Coviran Barekat sebelum akhir tahun kalender Iran saat ini pada akhir Maret.

Kemudian, meningkatkan produksi hingga lebih dari 10 juta dosis 2 bulan setelah itu.

Beberapa vaksin Covid-19 yang diproduksi secara lokal lainnya juga sedang dikerjakan, dan para pejabat mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk mencapai uji coba pada manusia.

Sementara, Iran juga mengejar pasokan vaksin asing dari beberapa jalan untuk mulai vaksinasi petugas kesehatan dan kelompok rentan sebelum vaksin lokal siap.

Baca juga: Tiga Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer di Singapura Alami Efek Samping Parah

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengumumkan selama perjalanan diplomatik ke Moskwa bahwa vaksin Sputnik V Rusia telah disetujui untuk penggunaan darurat di Iran.

Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali, mengatakan pada Sabtu (30/1/2021) bahwa Dosis pertama vaksin akan dikirimkan pada pekan depan.

Iran juga mencoba menerima vaksin dari Covax, sebuah inisiatif di bawah Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan sedang bernegosiasi dengan China dan India.

Sementara, Khamenei melarang impor vaksin dari Amerika Serikat dan Inggris awal bulan ini.

"Saya tidak mempercayai mereka," katanya.

Baca juga: Presiden Perancis Sebut Vaksin AstraZeneca Tampaknya Tidak Efektif untuk Lansia 65 Tahun ke Atas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com