Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 dari Novavax Dilaporkan 89,3 Persen Efektif

Kompas.com - 29/01/2021, 11:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com – Vaksin virus corona dari Novavax dilaporkan 89,3 persen efektif berdasarakan hasil uji coba skala besar di Inggris.

Vaksin tersebut juga menunjukkan efektifitasnya terhadap varian baru virus corona yang berasal dari Inggris sebagaimana dilansir dari BBC, Jumat (29/1/2021).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyambut kabar baik tersebut dan regulator obat Inggris sekarang akan menilai vaksin buatan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Jika Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) memberikan persetujuan, vaksin tersebut akan diberikan pada paruh kedua tahun ini.

Baca juga: Korea Utara Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 dari Data Ilmuwan Asing yang Diretas

Inggris sejauh ini telah menyetujui tiga vaksin virus corona untuk penggunaan darurat.

Ketiga vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya tersebut adalah satu vaksin dari dari Oxford University-AstraZeneca, satu dari Pfizer-BioNTech, dan satu dari Moderna.

Vaksin yang dikembangkan Novavax itu dilaporkan 89,3 persen efektif mencegah Covid-19 pada peserta dalam uji klinis Fase 3 di Inggris.

Uji klinis tersebut yang melibatkan lebih dari 15.000 orang berusia antara 18 hingga 84 tahun. 27 persen di antaranya berusia di atas 65 tahun, kata Novavax.

Baca juga: Afrika Selatan Peringatkan Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19 karena Tidak Akan Aman

Di sisi lain, efektifitas vaksin tersebut terhadap varian baru virus corona asal Afrika Selatan dilaporkan 60 persen.

Stan Erck, Kepala Eksekutif Novavax, mengatakan hasil dari uji coba di Inggris spektakuler dan sebaik yang mereka harapkan.

Selain itu, dia juga mengomentari bahwa efektifitas vaksin tersebut terhadap varian baru virus corona dari Afrika Selatan di atas harapan orang-orang.

Dia mengatakan kepada BBC bahwa pabrik di Stockton-on-Tees harus beroperasi pada Maret atau April.

Baca juga: Jutawan Kanada Menipu Jadi Karyawan Motel di Daerah Terpencil, demi Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Duluan

Erck juga berharap vaksin yang dikembangkan perusahaannya itu mendapatkan persetujuan penggunaan dari MHRA antara Maret hingga April.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) siap untuk menggelar vaksinasi jika vaksin itu disetujui.

"Ini adalah berita positif dan, jika disetujui oleh regulator obat-obatan, vaksin Novavax akan menjadi pendorong yang signifikan untuk program vaksinasi kami dan senjata lain dalam gudang senjata kami untuk mengalahkan virus yang mengerikan ini,” ujar Hancock.

"Saya bangga Inggris berada di garis depan dalam terobosan medis lainnya dan saya ingin berterima kasih kepada para ilmuwan dan peneliti yang brilian, serta puluhan ribu relawan tanpa pamrih yang ikut serta dalam uji klinis,” imbuh Hancock.

Baca juga: Iran Larang Vaksin Covid-19 dari AS dan Inggris, Pilih Vaksin Buatan Rusia

Kepala investogator uji coba Novavax di Inggris, Profesor Paul Heath, mengatakan hasil uji coba vaksin Novavax membuktikan bahwa vaksin tersebut efektif dan aman.

“Juga yang terpenting adalah menunjukkan bahwa vaksin ini efektif melawan varian baru vaksi corona dari Inggris, varian yang telah menyebar begitu cepat," ujar Heath.

Peter Openshaw, profesor pengobatan eksperimental di Imperial College London, mengatakan hasil uji klinis tersebut memberikan perlindungan tingkat tinggi di Inggris.

Tetapi tingkat perlindungan yang lebih rendah terhadap varian baru virus corona dari Afrika Selatan harusnya menjadi perhatian bagi Novavax.

Baca juga: Biden Rencana Beli 200 Juta Vaksin Covid-19 Lebih Banyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com