Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dilantik, Biden Akan Kembalikan AS ke WHO dan Akhiri "Muslim Travel Ban"

Kompas.com - 20/01/2021, 21:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joe Biden disebut akan menandatangani sejumlah keputusan eksekutif segera setelah dilantik.

Dalam salah satu keputusan eksekutifnya, Biden akan mengakhiri Muslim Travel Ban, dan mengembalikan AS ke Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan keterangan sejumlah stafnya, Biden akan meneken 17 perintah eksekutif beberapa jam setelah dilantik sebagai Presiden AS.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Washington DC Berubah Jadi Medan Perang

Di hari pertamanya, politisi 78 tahun itu akan menunda pembangunan tembok perbatasan di Meksiko yang dibangun pendahulunya, Donald Trump.

Dia juga akan menetapkan mandat mengenakan topeng di lembaga pemerintah demi menghentikan penyebaran virus corona.

Joe Biden juga bakal memulihkan perlindungan cagar budaya yang sempat dihapus Trump, seperti dilansir AFP Rabu (20/1/2021).

Dia juga berencana membekukan upaya penyitaan jutaan orang yang masih mempunyai tanggungan hipotek selama pandemi.

Presiden terpilih tertua dalam sejarah AS itu juga berencana mengirim RUU ke Kongres AS, dengan upaya mengubah kebijakan imigrasi.

Biden berencana memberi jalan jutaan migran yang tidak mempunyai dokumen menjadi warga AS, sesuatu yang sempat ditolak pendahulunya.

Baca juga: Live Streaming Pelantikan Joe Biden, Dimulai Pukul 22.00 WIB

Stafnya menyatakan, Biden ingin benar-benar memahami seluruh permasalahan ekonomi dan kesehatan yang dihadapi AS selama wabah.

"Biden ingin bertindak, tak saja memulihkan kerusakan yang ditimbulkan Trump. Namun juga membawa negara ini maju," ujar stafnya.

Stafnya menyebut si presiden terpilih akan tegas menepati janjinya bagi rakyat, dan bekerja sesuai konstitusi AS.

Presiden terpilih dari Partai Demokrat tersebut juga akan mengembalikan AS ke Perjanjian Paris 2016 mengenai perubahan iklim.

Baca juga: Potensi Ekstremis, 12 Anggota Garda Nasional Dicopot dari Tim Keamanan Biden

Gina McCarthy, calon penasihat khusus iklim berkata, pengembalian Washington ke perjanjian 2016 adalah salah satu tujuan pemerintahan Biden.

Dia akan membatalkan keputusan Trump terkait pengurangan standar emisi dan efisiensi, serta mencabut izin pengerjaan pipa Keystone XL.

Pengerjaan proyek itu disorot karena diyakini bakal membawa minyak Kanada yang berpolusi tinggi ke "Negeri Uncle Sam".

"Perintah eksekutif di hari pertama ini akan memberikan pijakan penting bagi AS untuk memulihkan diri sebagai pemimpin global dalam energi bersih," ucap McCarthy.

Baca juga: Calon Menhan Pemerintahan Joe Biden Ingin Bersihkan Ekstremis di Tubuh Militer AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com