KOMPAS.com - Berita Populer Global edisi Selasa (19/1/2021) hingga Rabu (20/1/2021) yang paling menarik perhatian pembaca adalah tentang kisah perang enam meriam terbesar yang pernah digunakan untuk bertempur.
Selain itu pembaca juga penasaran soal alasan ilmuwan meminta pemerintah Kolombia untuk membunuh kuda nil peliharaan bandar narkoba Pablo Escobar.
Sementara kabar soal dinamika politik AS masih juga masuk dalam tiga besar berita terpopuler di kanal Global Kompas.com kemarin. Yaitu terkait Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dikabarkan masih protes bahwa dirinya menang pilpres kurang dari 24 jam sebelum masa jabatannya habis.
Sementara kabar duka tentang kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 15 orang yang sedang tidur di pinggir jalan di India menjadi berita terpopuler ke empat di kanal Global Kompas.com edisi kemarin.
Berikut kami sajikan cuplikan beritanya:
Sepanjang jalannya pertempuran di masa lalu baik Perang Dunia maupun perang-perang regional lainnya, terdapat beberapa senjata raksasa yang dipakai bertempur.
Senjata-senjata terbesar yang pernah dibuat manusia ini memiliki jalan cerita sendiri, dari penggalan kisah- kisah perang di dunia.
Ada enam meriam terbesar yang sempat digunakan dalam perang masa lalu menurut Business Insider.
Tiga diantaranya merupakan senjata yang diproduksi oleh Jerman. Sementara sebagian besar diproduksi pada masa Perang Dunia I.
Enam meriam itu antara lain Schwerer Gustav dan Dora (Jerman), Karl-Gerat (Jerman), Obusier de 520 model 1916 (Perancis), Meriam AL tipe 94 (Jepang), Meriam AL BL 18 inci Mk I (Inggris), Big Bertha dan Gamma Morser (Jerman)
Baca juga: Kisah Perang: 6 Meriam Terbesar yang Pernah Dipakai Bertempur
Para ilmuwan meminta pemerintah Kolombia untuk membunuh kuda nil peliharaan bandar narkoba Pablo Escobar.
Hewan yang dipelihara Escobar di lembah sungai Magdalena itu disebut berpotensi mengacaukan habitat alami negara itu.
Escobar adalah gembong narkoba yang pernah masuk sebagai salah satu orang terkaya dunia. Dia memelihara empat ekor kuda nil di kebun pribadinya di Kolombia.
Setelah si bandar narkoba ditembak mati pada 1993 dalam usia 43 tahun, kebanyakan hewan di kebun binatangnya direlokasi. Namun, diyakini empat kuda nil itu kabur.
Sejak saat itu, dilaporkan pertumbuhan binatang itu mengalami kenaikan pesat. Dilansir The Sun Senin (18/1/2021), pakar meyakini saat ini terdapat 80 sampai 100 ekor kuda nil keturunan peliharaan Pablo Escobar.