Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona asal Inggris Sudah Menginfeksi 50 Negara

Kompas.com - 13/01/2021, 20:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris kini sudah menginfeksi 50 negara.

Badan di bawah PBB itu juga menerangkan, varian baru "yang mengkhawatirkan" juga ditemukan di Jepang, yang bisa memengaruhi respons imnun.

Dalam rilisnya, WHO menerangkan peluang virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu bermutasi semakin besar seiring dengan penyebaranna yang semakin pesat.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Jepang Temukan Varian Baru Covid-19 pada Turis dari Brasil

"Transmisi yang saat ini berada di level tinggi membuat kita harus siap dengan varian baru yang lain," jelas WHO.

Sejak pertama kali dilaporkan pada 14 Desember, varian baru virus corona Inggris, VOC 202012/01, ditemukan di 50 negara, teritori, dan kawasan.

Hasil tes menunjukkan distribusi usia dan jenis kelamin mirip dengan varian Covid-19 yang selama ini beredar.

Selain itu, hasil dari pelacakan kontak memaparkan transmisibilitas yang lebih tinggi ketika indeks kasus menunjukkan VOC 202012/01.

Kemudian varian Covid-19 di Afrika Selatan, dikenal sebagai 501Y.V2, pertama dilaporkan pada 18 Desember, menyebar di 20 negara.

Dalam laporan mingguan, WHO menjelaskan varian 501Y.V2 lebih menular dibanding dari galur awal, berdasarkan investigasi awal dan lanjutan.

Baca juga: Menkes: Varian Baru Covid-19 ibarat Teroris, Kemenkes Intelijennya

"Sementara jenis baru ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah, sistem kesehatan kewalahan karena penularannya yang cepat," jelas WHO.

Penyebaran dua virus jenis baru ini juga kemungkinan diremehkan, mengingat kemampuan negara dalam mengurutkan genom berbeda sehingga menimbulkan bias.

Pendatang baru dari Brasil atau Jepang

Badan PBB itu juga mengungkapkan mereka mendapat laporan pada 9 Januari, mengenai varian baru Covid-19 yang ditemukan di Jepang.

Dilansir AFP Rabu (13/1/2021), varian itu ditemukan pada dua orang dewasa dan dua anak, yang semuanya datang dari Brasil.

Disebutkan varian ini mempunyai 12 mutasi pada spike (mahkota) protein, termasuk tiga mutasi yang ditemukan pada VOC 202012/01 dan 501Y.V2.

Baca juga: Ahli: Varian Baru Virus Corona Juga Bisa Muncul di Indonesia

WHO menerangkan bahwa mutasi tersebut bisa menyebabkan dampak pada tingkat transmisi maupun respons imun tubuh yang terinfeksi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com