Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Trump Segera Disingkirkan, Ketua DPR AS: Dia Pria yang Sangat Berbahaya

Kompas.com - 08/01/2021, 20:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketua DPR AS Nancy Pelosi menuntut agar Presiden Donald Trump segera disingkirkan dari jabatannya, di mana dia menyebutnya sosok membahayakan.

Dalam pernyataannya, Pelosi meminta agar Amendemen 25 segera diaktifkan, buntut kerusuhan di Gedung Capitol Rabu (6/1/2021).

Pelosi menyatakan dia menghendaki presiden 74 tahun itu segera dimakzulkan jika Amendemen 25 gagal menghentikannya.

Baca juga: Apa Itu Amendemen Ke-25 AS dan Bisakah untuk Pemakzulan Trump Lagi?

Ketua DPT AS dari Partai Demokrat itu berujar, Trump sudah menyulut kerusuhan berdarah melawan pemerintah federal.

"Dia adalah pria yang sangat berbahaya, yang seharusnya tidak meneruskan jabatannya," kata politisi 80 tahun itu.

Pelosi mengatakan bahwa kerusuhan di Gedung Capitol "selamanya akan menjadi noda hitam di sejarah bangsa kita".

Baik Demokrat maupun Partai Republik menuding Trump biang keladi insiden yang menewaskan empat warga sipil dan satu polisi itu.

Empat warga sipil yang tewas merupakan pendukung presiden, dengan seorang di antaranya ditembak polisi saat berada di dalam Capitol.

Pelosi menerangkan, presiden ke-45 AS itu sudah melakukan tindakan penghasutan, yang berakibat darah tertumpah di Washington DC.

Baca juga: Biden Salahkan Trump atas Kerusuhan di Capitol Hill, Sebut Para Anarkis Teroris Domestik

Dia juga menegaskan aksi si presiden adalah bentuk "penyerangan mematikan" baik rakyat maupun demokrasi AS.

Ketua DPR AS itu menegaskan, saat ini dia tengah menunggu respons dari Wakil Presiden Mike Pence dan menteri lainnya terkait Amendemen 25.

Dengan lantang, Pelosi menantang beberapa menteri, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo da Menteri Keuangan Steve Mnuchin.

"Apakah mereka membela aksi ini? Apakah mereka dengan berani mengatakan dalam 13 hari ke depan pria berbahaya ini lebih merusak negeri kita?" geramnya.

Baca juga: Trump Berniat Ampuni Dirinya Sendiri Jelang Lengser sebagai Presiden AS

"Negeri ini masih akan berada dalam posisi yang berbahaya selama Donald Trump masih berkuasa di Gedung Putih," tegas Pelosi.

Merespons komentar Pelosi, Gedung Putih merilis pernyataan berisi kecaman terhadap kerusuhan di Capitol, dikutip Sky News Kamis (7/1/2021).

"Mereka yang dengan kejam mengepung Gedung Capitol adalah lawan dari pemerintah ini," ujar Sekretaris Pers Kayleigh McEnany.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com