WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sekelompok senator AS yang dipimpin oleh sekutu Presiden Donald Trump melancarkan serangan terakhir untuk menggagalkan kemenangan Joe Biden.
Manuver itu dilakukan jelang pertemuan Kongres AS pada Rabu (6/1/2021), yang agenda utamanya mengukuhkan kemenangan Biden.
Dalam surat terbuka, 11 anggota senat yang dipimpin Senator Ted Cruz menuntut agar pertemuan itu ditunda setidaknya hingga 10 hari.
Baca juga: 140 Anggota Partai Republik Bersiap Batalkan Sertifikasi Joe Biden
Mereka meminta agar Kongres membentuk komisi khusus dan mengaudit adanya dugaan pelanggaran dalam Pilpres AS yang dihelat 3 November lalu.
"Dugaan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi pada pemilu 2020 sangat melebihi yang kami kira," demikian pernyataan yang dibuat para senator.
...And after they see the facts, plenty more to come...Our Country will love them for it! #StopTheSteal https://t.co/0IdbiACLIb
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 2, 2021
Pernyataan itu menyarankan agar negara bagian yang diduga terjadi kecurangan bisa menghelat sesi khusus, dan diharapkan merevisi data mereka.
Surat terbuka itu ditanggapi oleh Trump dalam kicauannya Sabtu (2/1/2021). "Usaha untuk mencuri kemenangan besarku. Tak bisa dibiarkan!"
Si presiden me-ritwit 12 anggota senat yang mendukungnya. "Setelah mereka melihat faktanya, lebih banyak yang bakal mendukung. Negara ini mencintai mereka."
Namun seperti dilansir BBC dan AFP Minggu (3/1/2021), upaya sekutu presiden 74 tahun itu sangat mungkin tak akan dikabulkan pada Rabu.
Baca juga: Biden Kritik Rencana Vaksin Pemerintahan Trump Jauh Tertinggal di Belakang
Sebab, mayoritas senator diprediksi bakal memberikan suaranya kepada Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS pada 6 Januari besok.
Ke-12 senator yang menulis pernyataan terbuka itu juga sadar upaya mereka untuk membalikkan situasi di detik-detik terakhir bakal buntu.
"Kami tak naif. Kami sadar butuh hampir semua Demokrat, dan sebagian kecil Republik, untuk mendukung kami," ulas mereka.
Selain senat, sekelompok politisi Republik yang berada di House of Representatives dilaporkan juga berniat menggugat hasil Pilpres AS.
Berdasarkan kontitusi, jika ada keberatan yang diajukan di parlemen, maka mereka wajib membahasnya selama dua jam sesi debat sebelum voting.
Baca juga: Joe Biden: Pemerintahan Trump Halang-halangi Proses Transisi
Skenario itu jelas mustahil lolos karena di level House of Representatives, Demokrat menjadi mayoritas. Sementara sejumlah senator Republik mengisyaratkan takkan mempermasalahkan hasilnya.
Bahkan, Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell yang adalah Republik mengakui kemenangan Biden, dan meminta koleganya untuk tak memperkeruh keadaan.
Hingga detik ini, Trump masih menolak untuk mengakui kemenangan Biden, dan terus-menerus menyerukan adanya kecurangan tanpa didasari fakta.
Bahkan, dia sudah meminta para pendukungnya untuk melakukan demonstrasi dalam skala besar pada 6 Januari di depan Gedung Capitol.
Baca juga: Pemimpin Militer AS bersiap jika Trump Gunakan Cara Ini untuk Jegal Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.