Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya Bukan Orang Malaysia, Diduga WNI | Selamat Tinggal 2020! Negara Mana yang Merayakan Tahun Baru Duluan dan Siapa yang Terakhir?

Kompas.com - 01/01/2021, 06:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Berita tentang identitas pembuat parodi lagu Indonesia Raya yang diduga WNI menjadi berita terpopuler dari kanal Global.

Selain itu, menyambut pergantian tahun baru, negara mana saja yang akan merayakan Tahun baru duluan dan yang paling akhir juga banyak mendapat perhatian pembaca.

Berikut kami rangkumkan berita internasionl terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Kamis (31/12/2020) sampai Jumat (01/01/2021).

1. Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya Bukan Orang Malaysia, Diduga WNI

Tersangka utama yang mengedit lagu Indonesia Raya ternyata bukan orang Malaysia. Pembuat parodi lagu kebangsaan ini justru diduga dibuat oleh orang Indonesia sendiri.

Menurut Ketua Polisi Negara Malaysia, Tan Sri Abdul Hamid Bador, pada Kamis (31/12/2020). Video parodi lagu Indonesia Raya yang viral itu tak hanya mengubah total lirik dengan kalimat-kalimat insinuatif. Pelaku juga mengganti lambang negara burung Garuda dengan ayam jago berlambang Pancasila, dilatarbelakangi bendera Merah Putih.

Pemerintah Malaysia Bernama, dugaan itu didapat usai menginterogasi seorang pekerja Indonesia berusia 40-an tahun di Sabah, yang juga salah satu tersangka kasus tersebut.

"Tersangka ditahan di Sabah, pada Senin (28/12/2020) dan PDRM (Polis Diraja Malaysia) menemukan petunjuk baru dalam kasus ini," kata Abdul Hamid.

PDRM disebut susah mendapat petunjuk baru bahwa pelakunya disebut berasal dari negara seberang (Indonesia). Interogasi lebih lanjut masih dilakukan untuk mendapat pengakuan siapa pembuat video itu.

Baca juga: Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya Bukan Orang Malaysia, Diduga WNI

2. Selamat Tinggal 2020! Negara Mana yang Merayakan Tahun Baru Duluan dan Siapa yang Terakhir?

Tahun Baru 2021 tiba dengan waktu yang berbeda di seluruh dunia. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya perayaan Tahun Baru kemungkinan besar akan diredam tahun ini.

Berikut adalah rincian tentang siapa yang merayakan Tahun Baru pertama dan terakhir.

Pulau Tonga di Pasifik pertama kali merayakan Tahun Baru, dan dirayakan pada pukul 10 pagi GMT (17:00 WIB) pada tanggal 31 Desember, menjadikan negara pulau kecil itu yang pertama menuju tahun baru.

Sementara tempat terakhir ada di perayaan tahun baru ada di Pulau Baker dan Pulau Howland akan melihat Tahun Baru pada pukul 12 siang GMT (07:00 WIB) pada tanggal 1 Januari. Tetapi karena wilayah itu tidak berpenghuni, kita cenderung melupakannya.

Baca juga: Selamat Tinggal 2020! Negara Mana yang Merayakan Tahun Baru Duluan dan Siapa yang Terakhir?

3. Kuil Hindu Kuno Dirusak dan Dibakar, Jadi Sasaran Amukan Mayoritas Massa di Pakistan

Sebuah kuil Hindu kuno di wilayah Khyber Pakhtunkhwa Pakistan dengan kejam telah dibakar. Ribuan orang itu juga berusaha merobohkan bangunan itu ke tanah.

Massa yang dilaporkan dipimpin oleh warga setempat menyerbu kuil Hindu di desa Teri di distrik Karak dan merusak dinding batu bata dan membakarnya, pada Rabu (30/12/2020).

Saat itu, tidak ada satu pun orang di dalam gedung, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Rabu (30/12/2020). Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan meneriakkan slogan dan sorak-sorai menyambut kehancuran.

Kuil Hindu kuno di desa Teri itu pertama kali didirikan pada 1919 sebelum pemisahan India dan Pakistan.

Kemarahan mulai muncul dalam beberapa hari terakhir, setelah pembangunan kecil di sebelah kuil, yang dipercaya oleh penduduk setempat sebagai perluasan kuil yang tidak sah.

Baca juga: Kuil Hindu Kuno Dirusak dan Dibakar, Jadi Sasaran Amukan Mayoritas Massa di Pakistan

4. Perempuan Berdaya: Nakano Takeko, Samurai Wanita Tangguh yang Dipenggal Kepalanya oleh Saudara Sendiri

Seorang samurai wanita berusia 21 tahun bernama Nakano Takeko terbunuh setelah melakukan pertarungan epik dengan polearm berbilah besar melawan pasukan musuh.

Nakano Takeko lahir di Edo (sekarang Tokyo) pada April 1847. Dia adalah putri tertua Nakano Heinai, seorang pejabat Aizu.

Nakano lahir dalam keluarga Samurai yang memiliki keterampilan militer hebat. Mereka menunjukkan kesetiaan kepada Keshogunan Tokugawa yang berkuasa.

Nakano yang tidak ingin tinggal diam dan ingin bergabung dengan perjuangan para samurai, akhirnya membentuk unit tidak resmi yang terdiri dari 20 wanita, yang disebut Joshitai.

Nakano yang terampil bertarung tidak takut di medan perang. Dia mampu membunuh 172 prajurit Kekaisaran, seperti yang dilansir dari Samurai Land.

Di tengah pertempurannya dengan 5 tentara Kekaisaran, Nakano tertembak di dada. Dalam kondisi sekarat, permintaan terakhirnya adalah agar saudaranya memenggal kepalanya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Nakano Takeko, Samurai Wanita Tangguh yang Dipenggal Kepalanya oleh Saudara Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com