Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Bencana Alam di Dunia yang Terlewatkan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 31/12/2020, 16:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sebanyak 267 sungai di antaranya berada di atas tingkat keamanan, dan 77 mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.

Baca juga: Kawasan Wisata Patung Buddha Raksasa di China Terancam Banjir

Pada tahun 2020, curah hujan rata-rata nasional mencapai 616 mm, lebih tinggi 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan tertinggi kedua sejak 1961.

Beberapa daerah yang terkena dampak paling parah berada di sekitar lembah sungai Yangtze yang padat penduduk, termasuk provinsi Sichuan dan Guizhou, dan kota Chongqing, tempat tinggal lebih dari 30 juta orang.

Ada proyeksi bahwa perubahan iklim akan menyebabkan proporsi yang lebih tinggi dari curah hujan yang turun sebagai hujan terkonsentrasi, dengan studi tahun 2016 menemukan bahwa Cina adalah negara dengan risiko banjir tertinggi di dunia.

4. Cyclone Amphan di India dan Bangladesh

Dengan kecepatan angin berkelanjutan 270 km/jam, Topan Amphan adalah salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di Teluk Bengal, India, dan juga yang paling merugikan tahun ini.

Sedikitnya 128 orang tewas akibat topan ini. Kerusakan besar juga ditimbulkan di kota-kota yang dilewatinya seperti Bangladesh, Sri Lanka dan Bhutan.

Kerusakan akibat bencana ini diperkirakan mencapai Perkiraan biaya 13 miliar dollar AS (Rp 182 triliun).

Beberapa penelitian menemukan kekuatan siklon yang memengaruhi negara-negara yang berbatasan dengan Samudra Hindia Utara semakin meningkat.

Suasana yang lebih hangat juga dapat mendorong curah hujan yang lebih ekstrem selama siklon terjadi, akibatnya bisa meningkatkan ancaman banjir.

Permukaan laut global telah meningkat sekitar 23 cm dan ini secara dramatis meningkatkan jarak yang dapat dicapai oleh gelombang badai.

“India saat ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Baca juga: Topan Amphan Terjang Sebagian Banglsdesh dan India, 22 Orang Tewas

Menurut Pelacak Aksi Iklim, Negara Asia Selatan itu adalah salah satu dari sedikit negara yang telah menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon yang “kompatibel.” Caranya dengan menjaga kenaikan suhu planet di bawah 2 derajat celsius dibandingkan dengan masa pra-industri.

5. Letusan Gunung Berapi di Filipina

Pada 12 Januari, gunung berapi Taal di pulau Luzon, Filipina kembali aktif dan mengirimkan awan abu ke angkasa.

Letusannya segera meningkat, menciptakan asap dan abu setinggi 14 km. Ini adalah letusan pertama dalam 40 tahun.

Saat awan abu melayang lebih dari 100 mil (62 km) ke utara. Sebanyak 300.000 penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi harus dievakuasi karena bencana itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com