Sebanyak 267 sungai di antaranya berada di atas tingkat keamanan, dan 77 mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
Baca juga: Kawasan Wisata Patung Buddha Raksasa di China Terancam Banjir
Pada tahun 2020, curah hujan rata-rata nasional mencapai 616 mm, lebih tinggi 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan tertinggi kedua sejak 1961.
Beberapa daerah yang terkena dampak paling parah berada di sekitar lembah sungai Yangtze yang padat penduduk, termasuk provinsi Sichuan dan Guizhou, dan kota Chongqing, tempat tinggal lebih dari 30 juta orang.
Ada proyeksi bahwa perubahan iklim akan menyebabkan proporsi yang lebih tinggi dari curah hujan yang turun sebagai hujan terkonsentrasi, dengan studi tahun 2016 menemukan bahwa Cina adalah negara dengan risiko banjir tertinggi di dunia.
Dengan kecepatan angin berkelanjutan 270 km/jam, Topan Amphan adalah salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di Teluk Bengal, India, dan juga yang paling merugikan tahun ini.
Sedikitnya 128 orang tewas akibat topan ini. Kerusakan besar juga ditimbulkan di kota-kota yang dilewatinya seperti Bangladesh, Sri Lanka dan Bhutan.
Kerusakan akibat bencana ini diperkirakan mencapai Perkiraan biaya 13 miliar dollar AS (Rp 182 triliun).
Beberapa penelitian menemukan kekuatan siklon yang memengaruhi negara-negara yang berbatasan dengan Samudra Hindia Utara semakin meningkat.
Suasana yang lebih hangat juga dapat mendorong curah hujan yang lebih ekstrem selama siklon terjadi, akibatnya bisa meningkatkan ancaman banjir.
Permukaan laut global telah meningkat sekitar 23 cm dan ini secara dramatis meningkatkan jarak yang dapat dicapai oleh gelombang badai.
“India saat ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Baca juga: Topan Amphan Terjang Sebagian Banglsdesh dan India, 22 Orang Tewas
Menurut Pelacak Aksi Iklim, Negara Asia Selatan itu adalah salah satu dari sedikit negara yang telah menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon yang “kompatibel.” Caranya dengan menjaga kenaikan suhu planet di bawah 2 derajat celsius dibandingkan dengan masa pra-industri.
Pada 12 Januari, gunung berapi Taal di pulau Luzon, Filipina kembali aktif dan mengirimkan awan abu ke angkasa.
Letusannya segera meningkat, menciptakan asap dan abu setinggi 14 km. Ini adalah letusan pertama dalam 40 tahun.
Saat awan abu melayang lebih dari 100 mil (62 km) ke utara. Sebanyak 300.000 penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi harus dievakuasi karena bencana itu.