Savedki tertular virus corona pada Maret, dan telah menderita parosmia sejak itu.
Saveski, dari West Yorkshire, mengatakan hal-hal berbau tajam seperti tempat sampah, sekarang memiliki bau, seperti belerang atau bau "seperti roti panggang".
Dia menambahkan, "Ini mengurangi kenikmatan makan saya, dan agak menyedihkan karena tidak bisa mencium bau makanan tertentu."
Baca juga: 150 Personel Militer India Positif Covid-19 Setelah Ikuti Parade Hari Republik
Lynn Corbett, seorang administrator untuk agen real estate, mengatakan dia "terkejut" untuk bangun pada hari ulang tahunnya yang ke-52 pada Maret dengan "sama sekali tidak berbau atau berasa".
Corbett, dari Selsey di Sussex, mengatakan, "Dari Maret sampai sekitar akhir Mei saya tidak bisa merasakan apa-apa, saya benar-benar berpikir saya bisa menggigit bawang mentah, sehingga saya kehilangan rasa."
Dia mengatakan indra penciumannya mulai kembali pada Juni, tetapi "tidak ada yang berbau seperti seharusnya".
"Kebanyakan hal berbau menjijikkan, bau manis yang memuakkan ini yang sulit untuk digambarkan karena aku belum pernah menemukan sebelumnya."
Dia mengatakan bahwa meskipun sebelumnya menjadi "pecandu kopi", minuman tersebut sekarang berbau "tak tertahankan", seperti halnya bir dan bensin.
Dia tidak yakin apakah dia akan bisa mendapatkan kembali indra penciumannya.
Baca juga: Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao Positif Covid-19
"Saya baik-baik saja dengan itu, saya hanya berpikir diri saya beruntung bahwa jika saya terkena virus corona, sepertinya saya mengalami sakit yang tidak parah, dirawat di rumah sakit atau meninggal karena itu, seperti banyak orang lainnya," ungkapnya.
Charity AbScent, yang mendukung orang dengan gangguan penciuman, mengumpulkan informasi dari ribuan pasien anosmia dan parosmia dalam kemitraan dengan THT UK dan British Rhinological Society untuk membantu pengembangan terapi.
Mereka merekomendasikan siapa pun yang terkena parosmia untuk menjalani "pelatihan penciuman", yang melibatkan mengendus minyak mawar, lemon, cengkih, dan kayu putih setiap hari selama sekitar 20 detik.
Itu adalah upaya untuk mendapatkan kembali indra penciuman mereka secara perlahan.
Prof Kumar berkata, "Ada beberapa laporan awal yang menjanjikan bahwa pelatihan semacam itu membantu pasien."
Dia menambahkan bahwa kebanyakan orang pada akhirnya akan mendapatkan kembali indra penciuman normal mereka.
Baca juga: Trump Teken Stimulus Covid-19, Rakyat AS Dapat BLT Rp 8,4 Juta