Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkalan Udara AS di Afghanistan Diserang 5 Roket

Kompas.com - 19/12/2020, 17:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Pangkalan Udara utama Amerika Serikat (AS) di utara Kabul, Afghanistan, ditembaki lima roket pada Sabtu (19/12/2020).

Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan pada lapangan udara, menurut keterangan para ofisial NATO dan Afghanistan.

Lima roket ditembakkan ke Lapangan Udara Bagram di provinsi Parwan pada pukul 6 pagi, kata Waheeda Shahkar juru bicara gubernur provinsi tersebut.

Baca juga: Jenderal Paling Senior AS Desak Taliban Kurangi Kekerasan dan Tagih Janji Soal Afghanistan

Dia melanjutkan, ada 12 roket yang dipasang di kendaraan peluncur dan 5 di antaranya ditembakkan ke pangkalan, sementara polisi berhasil menjinakkan 7 lainnya.

Seorang ofisial NATO juga mengonfirmasi serangan roket itu.

"Roket ditembakkan ke arah Bagram Airfield pagi ini. Pelaporan awal tidak ada korban jiwa dan lapangan udara tidak rusak," terangnya dikutip Kompas.com dari AFP.

Baca juga: Taliban Serang Pos Patroli, 10 Pasukan Keamanan Afghanistan Tewas

Belum ada kelompok yang mengeklaim serangan ini, dan Taliban membantah itu ulah mereka.

ISIS sebelumnya mengaku dalang di balik serangan roket serupa di pangkalan yang sama pada April.

Dalam beberapa bulan terakhir ISIS mengeklaim sejumlah serangan di Kabul, termasuk dua serangan roket yang menghantam beberapa permukiman ibu kota, dan menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Afghanistan Diguncang Bom dan Insiden Penembakan, 3 Orang Tewas

Kelompok ekstremis itu juga mengeklaim serangan brutal di dua kampus di Kabul yang menewaskan puluhan orang, kebanyakan dari mereka adalah pelajar.

Serangan roket hari ini terjadi setelah 15 anak tewas ketika sebuah sepeda motor bermuatan bahan peledak, meledak di dekat acara keagamaan di provinsi Ghazni.

Para pejabat Afghanistan menuding Taliban menginisiasi serangan tersebut.

Baca juga: Afghanistan Kembali Diguncang Ledakan, 15 Anak-anak Tewas

Insiden serangan melonjak di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, meski pemerintah dan Taliban sedang terlibat pembicaraan dalam guna mengakhiri perang.

Taliban melancarkan serangan hampir setiap hari, menargetkan pasukan Afghanistan dan membuat ratusan personel keamanan tewas atau luka-luka.

Awal pekan ini di Qatar, Jenderal Mark Milley Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengadakan pertemuan langka dengan perwakilan Taliban, dan meminta mereka mengurangi tindak kekerasan di Afghanistan.

Baca juga: Jurnalis Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati dalam Perjalanan ke Kantor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com