Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Pertanian Osama Bin Laden di Sudan Akhirnya Disita

Kompas.com - 14/12/2020, 10:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KHARTOUM, KOMPAS.com – Otoritas Sudan menyita lahan pertanian milik mendiang mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden.

Lahan pertanian itu disita dari salah satu perusahaan yang berafiliasi pada era pemerintahan Omar Al-Bashir di Sudan sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (12/12/2020).

Pengumuman penyitaan lahan pertanian tersebut dibarengi dengan dipensiunkannya 30 duta besar dari Kementerian Luar Negeri.

Anggota Dewan Kedaulatan Sudan, Mohamed Al-Faki, menegaskan bahwa dipensiunkannya 30 duta besar tersebut karena berhubungan dengan rezim Al-Bashir yang tumbang pada 2019.

Baca juga: Mantan PM Sudan Sadiq Al-Mahdi Meninggal Setelah Terinfeksi Covid-19

Di sisi lain, anggota Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan, Salah Mana, mengatakan kepada Sputnik bahwa lahan pertanian tersebut disita dari perusahaan Holborn.

Holborn merupakan perusahaan yang berafiliasi dengan Pasukan Pertahanan Rakyat Sudan (PDF). PDF sendiri merupakan pendukung rezim Al-Bashir.

Mana menambahkan, Holborn bertugas untuk menerima dan mendistribusikan dana kepada salah satu sayap di rezim Al-Bashir.

Anggota Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan lain, Wagdi Saleh, membeberkan adanya akun rekening yang berisi ratusan juta mata uang asing di Islamic Solidarity Bank of Sudan.

Baca juga: Tancapkan Pengaruh di Afrika, Rusia Akan Bangun Pangkalan AL di Sudan

Akun rekening tersebut menerima dana dari dua mantan gubernur Bank Sentral Sudan yang biasa menjual mata uang asing di pasar gelap kepada para pendukung rezim Al-Bashir.

Saleh menduga sekitar 30 persen dari keuntungan penjualan mata uang asing di pasar gelap itu dialokasikan untuk Al-Bashir dan kantornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com