MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui pembangunan fasilitas berupa pangkalan Angkatan Laut Rusia di Sudan.
Fasilitas tersebut bakal mampu menambatkan kapal bertenaga nuklir sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (16/11/2020).
Pangkalan itu juga akan menadai pijakan baru militer Rusia di Afrika sejak keruntuhan Uni Soviet pada awal 1990-an.
Port Sudan bakal menjadi tempat pembangunan fasilitas terbaru Rusia tersebut.
Dengan desain yang mampu menampung hingga 300 personel militer dan sipil, fasilitas itu akan meningkatkan kemampuan Rusia dalam beroperasi di Samudra Hinda dan memperluas pengaruhnya di Afrika.
Baca juga: Microsoft: Rusia dan Korea Utara Meretas Perusahaan Pembuat Vaksin
Putin sendiri memimpin konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Rusia dengan Afrika pada 2019. Pertemuan tersebut sengaja dirancang untuk meningkatkan pengaruh Moskwa di benua itu.
Pada saat yang bersamaan dengan digelarnya KTT tersebut, dua pesawat pengebom yang mempu membawa bom nuklir milik Rusia juga mendarat di Afrika Selatan.
Pendaratan pesawat pengebom tersebut semakin menunjukkan niat Rusia dalam menancapkan pengaruhnya di Benua Hitam.
Dalam surat keputusan yang diterbitkan pada Senin, Putin menyetujui proposal pembangunan fasilitas Angkatan Laut Rusia di Sudan.
Putin juga memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk menandatangani perjanjian kontrak pembangunan untuk mewujudkannya.
Baca juga: SpaceX Luncurkan 4 Astronot ke ISS, Akhiri Ketergantungan Dunia pada Rusia
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan