Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut sebagai Saingan, Mampukah J-20 China Mengalahkan F-22 AS?

Kompas.com - 04/12/2020, 16:43 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – China memiliki jet tempur siluman generasi kelima buatan Chengdu Aerospace Corporation, J-20.

Banyak orang membandingkan J-20 merupakan pesaing dari jet tempur siluman asal Amerika Serikat (AS), F-22, buatan Lockheed Martin.

Majalah Forbes melaporkan, jika peperangan antara AS dan China benar-benar meletus, Beijing kemungkinan akan mengerahkan semua J-20 miliknya.

Baca juga: China Sengaja Larang Ekspor Jet Tempur Siluman J-20, Ini Alasannya

“Di masa perang, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) kemungkinan akan mengerahkan J-20 untuk terbang melalui kekacauan pertempuran udara yang mengamuk di sepanjang pantai China, dengan harapan Naga Perkasa dapat menembus ke ruang udara terbuka di barat Samudra Pasifik,” lapor Forbes.

Jika pertempuran benar-benar meletus, jet tempur manakah yang lebih unggul? Dilansir dari The National Interest, F-22 disebut lebih unggul dibandingkan J-20.

Justin Bronk dari Royal United Service Institute yang berbasis di London menyatakan bahwa J-20 akan kalah di udara oleh F-22 kepunyaan AS.

Baca juga: China Buka Perekrutan Pilot Khusus Jet Tempur Canggih J-20

Bronk menulis bahwa J-20 adalah pesawat yang berat, kurang gesit, serta lebih mahal untuk dibuat dan dioperasikan.

J-20, menurut Bronk, juga tidak dapat bersaing dengan kinerja ekstrem atau kelincahan F-22.

Namun, bagaimana jika armada F-22 yang dikerahkan AS tidak cukup? Atau jumlah F-22 tidak ditempatkan di tempat yang tepat pada waktu yang tepat?

Baca juga: China Unjuk Kemampuan Jet Siluman J-20 Miliknya

Angkatan Udara AS memang memiliki lebih dari 180 unit F-22, tetapi menurut banyak pengamat, jalur produksi F-22 dinilai prematur.

Hal itu dikhawatirkan armada F-22 tidak berada di tempat yang tepat dengan jumlah yang cukup jika terjadi perang dengan China.

Namun, banyak para pemikir strategi perang dari Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara AS sedang menjajaki gagasan penggunaan F-22 untuk mempertahankan aset permukaan, seperti kapal induk.

Di sisi lain, pengerahan F-22 untuk jarak jauh membutuhkan stasiun bahan bakar udara yang mumpuni dan dekat dengan garis depan pertempuran.

Baca juga: China Tinggal Selangkah Lagi untuk Produksi Massal Jet Siluman J-20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com