RIYADH, KOMPAS.com - Pengadilan terhadap aktivis perempuan Arab Saudi terkemuka Loujain Al Hathloul akan dipindahkan ke pengadilan yang didirikan untuk mengawasi kasus-kasus terorisme, demikian kata keluarganya pada Rabu (26/11/3030).
Dikutip dari Associated Press, rujukan kasus Loujain Al Hathloul ke Pengadilan Kriminal Khusus adalah kemunduran bagi upaya untuk mendorong pembebasan Al Hathloul secepatnya, dan berarti dia akan menghadapi tuduhan terkait terorisme dan keamanan nasional. Ia telah dipenjara selama 2,5 tahun.
Dikutip dari AFP, Pengadilan Kriminal Khusus (SCC) didirikan pada 2008 untuk menangani kasus-kasus terkait terorisme, tetapi telah banyak digunakan untuk mengadili para pembangkang politik dan aktivis hak asasi manusia. Pengadilan ini kontroversial karena sifatnya yang tertutup.
Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Yaman Utara, 8 Tentara Arab Saudi Tewas
Dalam laporan awal tahun ini, Amnesty International mengatakan pengadilan rahasia itu digunakan untuk membungkam suara-suara kritis dengan kedok memerangi terorisme.
Berbagai kasus dibawa ke pengadilan ini dengan menggunakan undang-undang anti-terorisme yang mengkriminalisasi berbagai tindakan seperti misalnya penghinaan pemerintah atau ''tidak mematuhi penguasa“.
Menurut laporan setebal 53 halaman itu, pengadilan tersebut telah digunakan sebagai ''senjata represi'' untuk memenjarakan para kritikus damai, aktivis, jurnalis, ulama dan lainnya.
Amnesty International mengatakan, telah mendokumentasikan banyak kasus persidangan yang diadakan secara rahasia di pengadilan tersebut.
"Pemerintah Saudi bisa saja memutuskan untuk mengakhiri mimpi buruk dua tahun bagi pembela hak asasi manusia Loujain Al Hathloud yang pemberani," kata Lynn Maalouf dari Amnesty International dalam pernyataannya.
"Sebaliknya, dalam gerakan yang dianggap mengganggu, mereka memindahkan kasusnya ke sebuah institusi yang biasa membungkam perbedaan pendapat dan terkenal karena menjatuhkan hukuman penjara yang lama setelah persidangan yang cacat serius," tambahnya sebagaimana dikutip AFP.
Baca juga: Jasad Wanita Diduga WNI Ditemukan di Dalam Koper di Mekah, Arab Saudi
Al Hathloul adalah salah satu aktivis hak perempuan paling terkemuka di Arab Saudi. Dia ditahan di tengah aksi keras besar-besaran yang dipelopori oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang telah mengantarkan banyak hal menjadi lebih reformis tetapi secara bersamaan menekan aktivis yang sekian lamanya mendorong perubahan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan