Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudahkah Kamu Tahu? Moirolog, Profesi Pelayat Profesional dari Yunani

Kompas.com - 21/11/2020, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ATHENA, KOMPAS.com - Apakah kamu tahu? Ada profesi sebagai pelayat profesional di Yunani, yang disebut sebagai moirolog.

Moirolog adalah ritual tradisional tentang kematian dalam budaya Yunani, yang biasanya dilakukan oleh kelompok perempuan.

Moirolog berasal dari kata moíra yang berarti takdir dan lógos yaitu pidato. Jadi, moirolog dipekerjakan untuk menembang dan berduka saat prosesi pemakaman.

Mereka juga menemani keluarga yang ditinggalkan dalam melalui ritual kompleks pasca-kematian dalam budaya tradisional Yunani. Tradisi ini telah dilakukan selama berabad-abad lalu.

Ioanna Sakellaraki, seorang fotografer berusia 30 tahun yang berhasil mendapatkan dana dari Royal Photographic Society London, melakukan perjalanan ke desa-desa terpencil untuk menemukan para pelayat profesional ini dan mempelajari keberadaan mereka.

Proyek fotografinya berjudul The Truth is in the Soil, mengeksplorasi "rekayasa kesedihan" dengan mendokumentasikan kehidupan belasan moirolog yang dipekerjakan untuk berduka atas orang-orang yang mungkin belum pernah mereka temui.

Baca juga: Jumlah Kematian karena Covid-19 di Meksiko Capai Lebih dari 100.000

Tradisi bersejarah tentang nyanyian "takdir"

Melansir DW Indonesia pada Sabtu (21/11/2020), para perempuan yang berkabung secara profesional di Semenanjung Mani di Yunani memandang pekerjaan mereka sebagai cara untuk membantu keluarga yang berduka, dan menemani almarhum dalam perjalanan ke alam baka.

Tembang duka yang mereka senandungkan disebut nyanyian "takdir", kata fotografer yang juga kandidat doktor di bidang filsafat itu kepada DW.

"Ini berasal dari semacam tradisi sejarah, improvisasi lisan." Tembang yang dinyanyikan para moirolog tersebut menceritakan kembali kisah kehidupan almarhum dengan improvisasi yang cerdas.

Sakellaraki mengatakan bahwa secara historis "keluarga membayar para perempuan tersebut untuk melakukan proses ini karena itu sangat penting. Itu adalah jenis perpisahan kolektif yang penting terhadap almarhum."

Ritual seputar kehilangan dan kesedihan adalah bagian penting dalam proses berkabung.

Namun di tengah pandemi Covid-19, pembatasan dan jarak sosial menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan prosesi pemakaman.

Baik dengan adanya pandemi atau bukan, tradisi moirologi di Semenanjung Mani kian memudar.

Banyak perempuan yang difoto oleh Sakellaraki telah nyaris berusia 100 tahun. Perempuan dari generasi yang lebih muda tampaknya tidak tertarik untuk menggantikan mereka.

Baca juga: AS Yakin Al-Qaeda di Ambang Kematian Setelah Perang 20 Tahun

Pelayat profesional di seluruh dunia

Asal mula moirologi bisa ditelusuri dari adanya paduan suara dalam tragedi Yunani kuno, ketika penyanyi utama mulai berkabung dan paduan suara akan bergabung dengannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com