Solusi jangka panjang untuk konflik di Nagorgo-Karabakh, yang telah terjadi sejak kejatuhan Uni Soviet pada 1991, tidak diperdebatkan dalam perjanjian damai yang mengakhiri pertempuran terbaru.
Sejak pertengahan dekade 1990-an, upaya yang dilakukan oleh ketua bersama Grup Minsk, yang terdiri atas Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat (AS), belum membuahkan hasil yang langgeng.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev telah mengambil sikap keras setelah kemenangannya, menarik janji otonomi untuk Nagorno-Karabakh yang sebelumnya telah dijanjikan
"Karabakh tidak akan memiliki status (otonom) selama saya menjadi presiden," kata Aliyev.
Baku juga dapat mengandalkan dukungan tak tergoyahkan dari Turki, yang setelah mempersenjatai dan mendukung Azerbaijan dalam pertempuran terakhir.
Baca juga: 2.317 Tentara Armenia Tewas dalam Perang Lawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
Ankara juga akan berperan dalam operasi penjaga perdamaian, meski perannya masih samar.
Aliyev, yang menganggap anggota Grup Minsk sebagai kelompok yang pro-Armenia, menyambut baik format negosiasi baru yang akan melibatkan kehadiran Turki.
Secara historis, Yerevan melihat Turki sebagai musuh yang bertekad untuk menghapus Armenia dari peta dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.