Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Minta Azerbaijan Jaga Gereja dan Tempat Suci Kristen Peninggalan Armenia di Nagorno-Karabakh

Kompas.com - 15/11/2020, 17:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta rekannya, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, pada Sabtu (14/11/2020), untuk menjaga tempat-tempat suci Kristen di beberapa wilayah Nagorno-Karabakh, yang dimenangkan oleh mereka, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

Perjanjian gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia yang ditengahi oleh Rusia pada Selasa (10/11/2020), membuat Azerbaijan dapat mengamankan kemajuan teritorialnya di wilayah Nagorno-Karabakh, yang diperebutkan dengan perang selama 6 pekan terakhir.

Baca juga: Perancis, AS, dan Turki Bersama Rusia Akan Kawal Implementasi Perjanjian Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan

Putin mengatakan kepada Aliyev bahwa ada gereja dan biara Kristen di daerah kantong, Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi telah digunakan dan dirawat oleh etnis Armenia.

Dengan pertempuran yang telah berlangsung dan berdasarkan kesepakatan dalam gencatan senjata, wilayah berdirinya gereja dan biara itu menjadi milik Azerbaijan.

Baca juga: Ditemukan di Rusia, Berlian Pink Langka Laku Rp 377 Miliar dan Pecah Rekor

"Dalam hal ini, dia (Putin) menggarisbawahi pentingnya mengamankan keselamatan dan kehidupan gereja yang normal sebagai tempat suci," kata pihak Kremlin seperti yang dilansir dari Reuters pada Minggu (15/11/2020). 

Aliyev mengatakan begitulah Azerbaijan akan bertindak, menurut Kremlin.

Sementara, agama utama di Azerbaijan adalah Islam.

Baca juga: Mata-mata Super Rusia, Pria Ini Curi Data Rahasia AS dan Sekutunya Selama 32 Tahun

Putin, Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga membahas "aspek praktis" dari gencatan senjata, kata Kremlin.

Tidak jelas apakah Putin menelepon Aliyev dan kemudian melakukan panggilan baru dengan Aliyev dan Pashinyan, atau apakah dia berbicara secara terpisah dengan pemimpin Armenia itu.

Baca juga: Jaga Nagorno-Karabakh, 400 Tentara Penjaga Perdamaian Rusia Tiba di Armenia

Berdasarkan perjanjian tersebut, 2.000 pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah tersebut.

Sejak awal 1990-an, etnis Armenia telah memegang kendali militer atas seluruh Nagorno-Karabakh dan sebagian besar wilayah Azeri di sekitarnya.

Mereka sekarang telah kehilangan sebagian besar daerah kantong itu sendiri serta wilayah sekitarnya.

Baca juga: Air Laut Berubah Warna Jadi Kuning di Kamchatka, Rusia, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com