Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Luar Negeri Suriah Terlama, Walid Al Muallem Tutup Usia

Kompas.com - 16/11/2020, 14:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, pendukung rezim Bashar Al Assad yang mempertahankan pekerjaannya selama satu dekade konflik dan beberapa kali perombakan, meninggal pada Senin (16/11/2020).

Dilansir dari AFP, Muallem wafat di usia 79 tahun. Diplomat veteran yang menjabat sebagai menteri luar negeri sejak 2006 itu  telah memulai kariernya di bidang diplomatik sejak 1964.

Pada tahun 2012, setahun pasca konflik mematikan di Suriah dimulai, dia diangkat menjadi wakil perdana menteri.

Baca juga: Suriah Rayakan Setengah Abad Kekuasaan Dinasti Assad

Pemerintah Suriah tidak memberitahukan informasi rinci terkait penyebab kematian Muallem, namun kesehatannya diketahui telah memburuk selama beberapa waktu terakhir.

Penampilan publik terakhirnya pada akhir pekan lalu di ibu kota Damaskus unutk membuka konferensi pengembalian pengungsi. Dia tampak lemah dan dibantu oleh 2 orang pria masuk ke dalam aula.

Sosok Muallem dikenal dengan sikapnya yang mengejek Barat, yang dia tuduh telah bersekongkol memulai konflik Suriah.

Baca juga: Mufti Damaskus Suriah Syekh Adnan Al Afyouni Tewas dalam Ledakan Bom Mobil

Muallem menjadi sasaran sanksi AS pada awal Agustus 2011, kurang dari enam bulan setelah meletusnya protes yang menuntut perubahan rezim.

Menurut Washington, Muallem terus menggaungkan konspirasi internasional dan berusaha menutupi aktivitas mengerikan rezim Assad dengan membuat klaim bahwa teroris atau orang lainlah yang bertanggung jawab atas kondisi di Suriah.

Selama lebih dari setengah abad di dinas luar negeri, dia memegang jabatan di Tanzania, Arab Saudi, Spanyol dan Inggris, di antara negara-negara lain.

Dia diangkat sebagai duta besar untuk Romania pada tahun 1975, lima tahun setelah ayah Bashar Al Assad, Hafez, berkuasa.

Baca juga: Saat Makan Malam Para Pemimpin Milisi di Suriah Tewas Diserang Pesawat Tak Berawak AS

Muallem juga pernah menjadi utusan Suriah di Washington sepanjang tahun 1990-an dan juga memimpin pembicaraan damai Damaskus dengan Israel selama periode yang sama.

Selama kariernya, Muallem dikenal sebagai sosok yang bersuara lembut, periang dengan selera humor yang datar (tanpa ekspresi). 

Dia dikenal mampu meredakan ketegangan dengan lelucon.

Dilaporkan Associated Press (AP), Muallem lahir di keluarga Muslim Sunni di Damaskus pada tahun 1941. Bersekolah di sekolah umum Suriah lalu pindah ke Mesir di mana dia belajar di Universitas Kairo dan lulus pada tahun 1963.

Baca juga: Suriah Minta Tukar Sandera dengan Keringanan Sanksi dan Penarikan Pasukan AS

Dia kembali ke Suriah dan mulai bekerja di kementerian luar negeri pada tahun 1964 sampai akhirnya naik ke posisi puncak pada tahun 2005.

Wafatnya Muallem, meninggalkan istrinya, Sawsan Khayat dan tiga anaknya, Tarek, Shatha dan Khaled. Dia akan dimakamkan pada Senin sore dan disalati di sebuah masjid di Damaskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com