Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Makan Malam Para Pemimpin Milisi di Suriah Tewas Diserang Pesawat Tak Berawak AS

Kompas.com - 23/10/2020, 16:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tentara AS mengatakan pada Kamis (22/10/2020) bahwa mereka melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap para pemimpin Al-Qaeda di barat laut Suriah dekat perbatasan Turki, dan menewaskan 17 milisi, menurut pengawas perang.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 5 warga sipil juga termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan tersebut.

"Pasukan AS melakukan serangan terhadap sekelompok pemimpin senior Al-Qaeda di Suriah (AQ-S) yang bertemu di dekat Idlib, Suriah," kata Mayor Beth Riordan, juru bicara Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (23/10/2020).

"Penghabisan para pemimpin AQ-S ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata Riordan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Mufti Damaskus Suriah Syekh Adnan Al Afyouni Tewas dalam Ledakan Bom Mobil

Riordan tidak merinci jumlah kematian akibat serangan itu.

Namun, observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan operasi itu, yang menargetkan pertemuan makan malam para milisi di desa Jakara di daerah Salqin, menewaskan sedikitnya 17 milisi termasuk 11 pemimpin.

Desa itu terletak di benteng pemberontak besar terakhir Suriah di Idlib, yang didominasi oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda, dan sekutu pemberontaknya.

Namun, kelompok milisi lainnya, termasuk faksi saingan yang terkait dengan Al-Qaeda, Hurras al-Deen, juga hadir di daerah tersebut.

Baca juga: Pemenggal Kepala Guru di Perancis Memiliki Kontak dengan Milisi di Suriah

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa ada 5 milisi non-Suriah yang ikut terbunuh dalam kejadian itu, tetapi kewarganegaraan mereka tidak segera diketahui.

"Mereka diundang makan malam di tenda di sebuah peternakan di Jakara," kata Rahman.

Ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan para pemimpin yang menentang HTS dan yang menolak kesepakatan Rusia-Turki, yang menyebabkan gencatan senjata yang rapuh di Idlib.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Suriah, Bashar Al Assad Deklarasikan Bencana Nasional

"Beberapa (di antara peserta pertemuan) dekat dengan Hurras al-Dien," ujarnya.

Perjanjian Maret antara pendukung pemberontak Ankara dan sekutu pemerintah Moskwa menghentikan serangan mematikan oleh pasukan pemerintah terhadap wilayah sekitar 3 juta orang itu.

Sebuah koalisi pimpinan AS hadir di timur negara itu, di mana serangan udaranya telah mendukung pasukan pimpinan Kurdi yang memerangi sisa-sisa kelompok ISIS.

Baca juga: Suriah Minta Tukar Sandera dengan Keringanan Sanksi dan Penarikan Pasukan AS

Serangan pada Kamis terjadi setelah terungkap bahwa remaja berusia 18 tahun yang membunuh seorang guru sekolah di Perancis pekan lalu, telah melakukan kontak dengan seorang milisi berbahasa Rusia di Suriah.

Seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengatakan identitas jihadis berbahasa Rusia itu belum diketahui, tetapi surat kabar Perancis, Le Parisien, mengklaim alamat IP orang tersebut dilacak ke Idlib.

Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh sekutu utama Rusia, pemerintah Suriah telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen negara itu, kata Observatorium.

Perang yang meletus setelah penindasan berdarah terhadap protes anti-pemerintah pada 2011, telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka.

Baca juga: Turki Bantah Kerahkan Pasukan Suriah untuk Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com