Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia

Kompas.com - 10/11/2020, 19:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BAKU, KOMPAS.com - Minggu (8/11/2020) Azerbaijan berhasil merebut Shusha, kota penting di Nagorno-Karabakh, dan dua hari kemudian Baku mengatakan Armenia menyerah.

Turki sebagai sekutu Azerbaijan pun mengklaim telah memenangkan keuntungan signifikan, usai disepakatinya gencatan senjata total antara Azerbaijan dengan Armenia pada Selasa (10/11/2020) yang efektif sejak dini hari.

Gencatan senjata total yang ditengahi Rusia itu membuat perang di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh yang telah berlangsung selama 6 pekan berakhir sementara.

Baca juga: Timeline Perang Azerbaijan-Armenia: Awal Mula, Pelanggaran, dan Gencatan Senjata

Dilansir dari Asia Times pada Senin (26/10/2020), momentum kemenangan Azerbaijan didapat beberapa jam setelah gencatan senjata yang ditengahi AS gagal.

Saat itu Azerbaijan memiliki beberapa opsi. Mereka sudah maju sampai medan terbuka di sepanjang perbatasan Iran, dan bisa dengan cepat mendekati koridor Lachin yang strategis.

Masalahnya, pasukan Azerbaijan mulai kewalahan dan para prajurit Karabakh telah mundur ke dataran tinggi berhutan.

Pilihannya saat itu adalah mengikuti logika militer atau memilih berdiplomasi dengan keuntungan politik yang besar.

Dalam logika militer, Azerbaijan bisa fokus pada penyerangan di koridor Lachin, jalur krusial antara Karabakh dan Armenia. Keberhasilan menduduki Lachin akan memutus pasokan dan aliran bala bantuan ke Karabakh, membuat orang-orang Armenia Karabakh terkurung selama berbulan-bulan.

Baca juga: Rusia Kerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno-Karabakh untuk Hentikan Perang Armenia-Azebaijan

Namun bagi Azerbaijan yang ingin menguasai penuh Karabakh, itu tidak akan cukup karena kurang menguntungkan dalam sisi politik dan tidak memenuhi ekspektasi untuk meraih kemenangan total.

Kemudian pilihan kedua adalah berbelok dari koridor Lachin untuk menyerang kota Shusha (atau Shushi) di dalam Karabakh itu sendiri.

Seorang pria memperbaiki kabel yang rusak di sebelah puing-puing rumah di kota bersejarah Shusha, sekitar 15 kilometer dari ibu kota wilayah sengketa Nagorno-Karabakh Stepanakert, pada 1 November 2020.AFP PHOTO/KAREN MINASYAN Seorang pria memperbaiki kabel yang rusak di sebelah puing-puing rumah di kota bersejarah Shusha, sekitar 15 kilometer dari ibu kota wilayah sengketa Nagorno-Karabakh Stepanakert, pada 1 November 2020.
Sebagai pusat budaya bersejarah, kota Shusha akan menawarkan imbalan politik yang signifikan bagi pemerintahan Presiden Ilham Aliyev, untuk meningkatkan posisi tawar diplomatik Baku dalam negosiasi apa pun di masa mendatang.

Akan tetapi strategi itu menyimpan risiko besar. Militer Azerbaijan bisa terjebak perang gerilya yang lebih intens, karena pasukan Karabakh memiliki keuntungan dalam mobilitas dan daya kejut.

Baca juga: Armenia-Azerbaijan Gencatan Senjata Total, Warga Baku Gegap Gempita

Winter is coming

Seperti yang dicatat oleh beberapa pengamat militer Barat kepada Asia Times, serangan "gigi ke ekor" Baku tidak punya daya tahan logistik. Pasukan penyerang Azerbaijan juga menyebar terlalu tipis.

Kondisi ini akan menjadi bumerang jika dilanjutkan, karena setiap serangan balasan oleh prajurit Armenia Karabakh hanya akan mendapat sedikit perlawanan dari militer Azerbaijan yang terekspos.

Faktor penghalang lainnya bagi Azerbaijan adalah musim dingin yang semakin dekat, dan bisa memangkas jarak pandang karena medan pegunungan tertutup salju dan tak bisa dilewati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com