Namun dengan ambisi Presiden Ilham Aliyev untuk menggenggam kemenangan total, Azerbaijan mengambil risiko itu. Mereka pun bergerak menuju Shusha dan medan tempur bergeser ke kota di puncak bukit tersebut, yang termasuk salah satu kota kunci di Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Sepakati Gencatan Senjata Total, Azerbaijan-Armenia Resmi Berdamai?
Shusha berada di jalan utama yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan wilayah Armenia. Kota itu mendukung para separatis yang menginginkan kemerdekaan Karabakh.
Meski perang berlangsung sengit, manuver yang dilakukan Azerbaijan membuahkan hasil. Ilham Aliyev pada Minggu (8/10/2020) menyatakan, pasukannya berhasil merebut Shusha dari separatis Armenia.
"Dengan kebanggaan dan kebahagiaan besar, saya menginformasikan kota Shusha sudah dibebaskan," kata Aliyev dalam pidato di televisi yang dikutip Kompas.com dari AFP.
Aliyev juga menyatakan 8 November akan diingat rakyat Azerbaijan sebagai hari di mana mereka mengembalikan Shusha.
Baca juga: Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh
Dua hari setelah Shusha lepas dari tangan Armenia, PM Nikol Pashinyan mengumumkan, dia menandatangani gencatan senjata dengan Azerbaijan dan Rusia di Nagorno-Karabakh.
"Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia," terang Pashinyan dalam rilis di Facebook.
"Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat," lanjut PM yang juga seorang jurnalis itu.
Dikutip AFP pada Senin (9/11/2020), PM Armenia sejak Mei 2018 itu menerangkan perjanjian bakal diterapkan mulai pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Rusia di Perbatasan Armenia
Pernyataan yang dibuat Pashinyan pun resmi mengakhiri perang dua negara di Nagorno-Karabakh, yang pecah sejak 27 September.
"Saya memutuskan ini setelah menganalisis secara mendalam situasi yang dihadapi militer," papar Pashinyan merespons perkembangan terbaru di Karabakh.
Dia merujuk kepada keterangan kelompok separatis etnis Armenia yang mengumumkan mereka kehilangan Shusha, yang adalah kota penting di Karabakh.
Separatis menyatakan bahwa mereka terancam kehilangan Stepanakert yang merupakan ibu kota region di Kaukasus tersebut.
Oleh karena itu, Pashinyan menerangkan bahwa gencatan senjata tersebut meski menyakitkan merupakan solusi terbaik untuk rakyatnya.
Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.