Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia: Negara Berkembang Berhak Memiliki "Akses yang Sama" terhadap Vaksin Covid-19

Kompas.com - 15/10/2020, 06:26 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara berkembang harus memiliki "akses yang sama" ke vaksin Covid-19, menteri luar negeri Indonesia memperingatkan, ketika negara-negara kaya memborong miliaran dosis.

Retno Marsudi mengatakan sangat penting bagi negara kaya dan miskin untuk bekerja sama, sehingga "kami dapat menjamin akses yang sama ke vaksin yang aman dan terjangkau".

"Bisakah Anda bayangkan...jika kebanyakan vaksin masuk ke negara maju?" kata Retno kepada AFP dalam wawancara video dari London.

Baca juga: Johnson & Johnson Hentikan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Setelah Peserta Menderita Sakit Misterius

"Bagaimana nasib negara-negara berkembang?" 

Melansir AFP pada Rabu (14/10/2020), komentar Marsudi mengikuti laporan Oxfam pada bulan lalu, yang menemukan sekelompok negara kaya yang mewakili hanya 13 persen dari populasi global telah membeli lebih dari setengah dari dosis vaksin Covid-19 yang dijanjikan di masa depan.

Baca juga: China Teken Perjanjian Distribusi Vaksin Corona ke Negara-negara Miskin

Marsudi bertemu dengan raksasa farmasi yang berbasis di Inggris, AstraZeneca, pada Rabu (14/10/2020) untuk memperkuat kesepakatan dosis vaksin u Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dengan hampir 270 juta orang, yang telah berjuang untuk menahan tingkat infeksi yang melonjak.

Perjanjian tersebut diharapkan untuk pengiriman pertama dari sekitar 100 juta dosis awal tahun depan, katanya.

"(Sisanya) akan dikirim secara bertahap," kata Marsudi seusai pertemuan.

Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Tak Akan Gunakan Vaksin Corona dari Trump

Marsudi juga dijadwalkan pergi ke Swiss sebagai bagian dari upaya negaranya untuk mengamankan kesepakatan dosis vaksin.

Pada Agustus, Indonesia memulai uji coba pada manusia terhadap kandidat vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China dengan sekitar 1.600 sukarelawan mengambil bagian dalam studi 6 bulan tersebut.

Baca juga: Rangkuman Debat Cawapres AS: Duel soal Pajak hingga Vaksin

Indonesia, salah satu negara yang paling terpukul di Asia, telah melaporkan lebih dari 340.000 kasus virus corona dan lebih dari 12.000 kematian.

Namun, dengan beberapa tingkat pengujian terendah di dunia, skala sebenarnya dari krisis kesehatan masyarakat diyakini jauh lebih besar.

Baca juga: Cek Fakta: Trump Membual Beberapa Pekan Lagi Tersedia Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com