Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memo Internal Pemerintah AS: Ada 34 Staf Gedung Putih Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 08/10/2020, 14:06 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber ABCNews

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ada "34 staf Gedung Putih dan kontak lainnya" yang telah terinfeksi virus corona dalam beberapa hari terakhir, menurut memo internal pemerintah Amerika Serikat (AS).

Hal itu mengindikasikan bahwa penyakit Covid-19 telah menyebar di antara lebih banyak orang daripada yang diketahui sebelumnya yang terjadi di lingkaran pejabat pemerintahan Amerika, menurut yang dilansir dari ABC News pada Kamis (8/10/2020). 

Tertanggal 7 Oktober 2020, memo itu diperoleh ABC News, yang didistribusikan di antara para pemimpin senior di Badan Penanggulana Bencana Federal (Federal Emergency Management Agency/FEMA).

Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Olok-olok Trump Kegagalan Bersejarah

FEMA adalah sebuah cabang dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan badan yang bertanggung jawab untuk mengelola respons nasional yang berkelanjutan terhadap bencana kesehatan masyarakat, termasuk pandemi Covid-19.

Selain jumlah staff yang telah terinfeksi Covid-19, memo itu juga mencatat bahwa penasihat senior presiden termasuk di antara mereka yang terinfeksi.

Hope Hicks dan Stephen Miller, keduanya asisten senior presiden, yang telah dinyatakan positif virus corona dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Muak dengan Sikap Trump terhadap Covid-19, Jurnal Medis AS Memintanya Angkat Kaki dari Gedung Putih

Angka-angka baru tersebut menggarisbawahi krisis yang berkembang di Gedung Putih dan sejauh mana pejabat pemerintah menutupi informasi tentang penyebaran virus corona, dari publik.

ABC News sebelumnya melaporkan bahwa total 24 asisten Gedung Putih dan kontak mereka telah terjangkit virus corona tersebut. Namun, tidak jelas dalam memo FEMO itu tentang jumlah orang terinfeksi lebih besar dari apa yang dimaksud dengan "kontak lain".

Ketika Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Selasa (7/10/2020), dia segera melepas maskernya sebelum memasuki gedung, yang kemudian memicu kekhawatiran bahwa perilakunya dapat membahayakan staf, pekerja kompleks, dan agen Dinas Rahasia.

Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Tak Akan Gunakan Vaksin Corona dari Trump

Pada Selasa, Direktur Komunikasi Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Gedung Putih "mengambil tindakan pencegahan" untuk mengendalikan penyebaran virus corona dan agar mereka yang masih bekerja di Sayap Barat gedung "merasa nyaman".

Namun, pada Rabu, muncul foto yang menunjukkan beberapa asisten Gedung Putih berinteraksi dalam jarak dekat satu sama lain tanpa masker.

Dalam pemberitaan kompas.com sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) telah dilabeli sebagai “superspreader” yang bertanggung jawab atas menyebaran virus corona di Gedung Putih.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, IMF Perpanjang Keringanan Utang 28 Negara

Label “superspreader” tersebut diberikan oleh profesor medis dari George Washington University, Jonathan Renier, sebagaimana dilansir dari The Independent, Rabu (7/10/2020).

Terbaru, penasihat senior Gedung Putih, Stephen Miller, menyatakan diri terinfeksi virus corona setelah dites.

Renier mengatakan kepada CNN bahwa dia curiga kalau Trump sebenarnya adalah “pasien nol”.

"Saya pikir POTUS (Presiden AS Trump) terinfeksi virus corona setidaknya selama sepekan sebelum dia dirawat di rumah sakit. Saya pikir dia adalah superspreader,” kata Renier.

Baca juga: Trump Pulang dari RS, Klaster Virus Corona Gedung Putih Masih Meluas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com