Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perawat Perempuan Indonesia yang Jadi "Pahlawan" di Negeri "Uncle Sam"

Kompas.com - 08/10/2020, 06:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber KJRI LA

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 melanda global awal tahun ini, Amerika Serikat (AS) adalah negara yang paling terdampak.

Peran pekerja medis tentu menjadi pusat dan sosok yang ditempatkan sebagai garda terdepan perlawanan.

Hari ini, Indonesia patut berbangga karena rupanya tidak sedikit perempuan Indonesia yang berprofesi sebagai perawat, memberikan kontribusinya sebagai 'pahlawan' di tengah pandemi.

Baca juga: Suhu California Hampir Capai 50 Derajat Celsius, KJRI LA Rilis Imbauan untuk WNI

Kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020), Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles, AS berkesempatan berjumpa dengan beberapa perawat asal Indonesia.

Beberapa dari mereka mengutarakan bagaimana mereka bekerja di tengah pandemi virus corona di Negeri "Unlce Sam.

Perawat perempuan Indonesia yang bekerja di tengah pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.KJRI LA Perawat perempuan Indonesia yang bekerja di tengah pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.

Raffie Setiabudi misalnya, seorang perawat yang telah berkiprah setidaknya 30 tahun di AS, menjelaskan bahwa pandemi khususnya di negara bagian California selatan cukup memprihatinkan.

"Sebelum pandemi, dalam kurun waktu enam tahun, hanya satu pasien yang meninggal tetapi di masa pandemi sekurangnya, 3 orang meninggal dunia setiap harinya."

Baca juga: Kebakaran Hutan di Pantai Barat AS, KJRI LA Pastikan WNI Aman

Siti Jayanti, Licensed Vocational Nurses (LVN) menambahkan bahwa sekurangnya, sebanyak 50 orang di sekitarnya terinfeksi Covid-19.

Kebanyakan dari orang-orang itu tidak bergejala dan terkadang menyulitkan pengobatan juga pemulihan.

Menurut Siti juga, situasi pandemi membuat rasa cemas tumbuh luar biasa.

"Kalau harus bekerja di unit isolasi, (saya) selalu menangis dan tidak putus berdoa meminta perlindungan Tuhan."

Kecemasan yang sama juga dirasakan oleh keluarga Herlina Habib, perawat lainnya yang bekerja di rumah sakit California.

Dia mengaku, setiap selesai bertugas, suaminya meminta agar dia membersihkan tubuhnya di ruangan terpisah dari yang biasa dipakai anggota keluarga.

Baca juga: KJRI Hamburg Jalin Kerja Sama Pemerintah Setempat untuk Pemulihan Ekonomi di Masa Covid-19

Mewakili KJRI Los Angeles, Ibu Dyah Krisnawan, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) menyampaikan apresiasinya terhadap para pekerja medis perempua di California selatan.

"Mereka adalah perempuan tangguh dengan misi mulia dan rela bertaruh nyawa untuk kesembuhan pasien," ujar Dyah Krisnawan.

"Kebanggaan kami juga disertai doa agar para perempuan Indonesia pekerja medis di sini tetap kuat, tabah, pantang menyerah dan selalu sehat," imbuhnya.

Sampai kemarin, Rabu (7/10/2020), angka positif Covid-19 di AS telah mencapai lebih dari 7,5 juta dengan angka kematian di atas 211.000 jiwa.

Negara bagian California sendiri masih berada di urutan teratas jumlah kasus Covid-19 se-AS dengan jumlah kasus infeksinya mencapai lebih dari 839.000.

Baca juga: Masa Pandemi, KJRI Los Angeles Gelar Upacara dan Aubade Virtual untuk Rayakan HUT Ke-75 Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com