Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Besar-besaran Polisi Inggris Tangkap 1.000 Pengedar dan Narkotika Senilai Rp 22,9 Miliar

Kompas.com - 26/09/2020, 19:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Polisi telah menutup 10 persen saluran telepon yang digunakan oleh geng-geng narkoba dalam operasi besar-besaran, yang menghasilkan penangkapan lebih dari 1.000 orang [pengedar dan menyita narkotika senilai 1,2 juta pound sterling (Rp 22,9 miliar).

Melansir Daily Mail pada Jumat (25/9/2020), sebanyak 43 pasukan polisi di Inggris dan Wales dikerahkan dalam operasi besar-besaran, bersama dengan Badan Kejahatan Nasional serta Polisi Transportasi Inggris.

Dalam operasi besar tersebut pada pekan lalu, mereka juga menyita 18 senjata bersama dengan uang tunai lebih dari 500.000 pound sterling (Rp 9,5 miliar).

Operasi tersebut menargetkan di sepanjang county, lokasi dari model geng yang sering mengincar anak-anak muda dan rentan, yang dijadikan sebagai kurir untuk memindahkan narkoba dan uang tunai antarkota dan kota kecil.

Petugas menyelamatkan 30 orang yang rentan sebagai bagian dari penyelidikan, mereka telah dibawa kembali ke London dan menerima dukungan spesialis.

Di London sendiri, 60 senjata disita, 85 orang dewasa dan anak-anak yang rentan diamankan dan 255 orang ditangkap.

Baca juga: Dijuluki El Chapo Baru, Pria Ini Pimpin Kartel Narkoba Meksiko yang Dikenal Brutal

Obat senilai 120.000 pound sterling (Rp 2,3 miliar) disita di Capital, termasuk 60.000 (Rp 1,14 miliar) obat resep, 21.000 pound sterling (Rp 400,3 juta) kokain dan 40.000 pound sterling (Rp 762,4 juta) heroin.

Sekitar 102 "jalur transaksi" ditutup, di mana terkait dengan nomor telepon unik yang digunakan pengguna untuk membeli narkoba.

Jumlah jalur transaksi diperkirakan setidaknya sepersepuluh dari perkiraan 800 hingga 1.100 jalur county aktif yang saat ini diyakini beroperasi di Inggris.

Setiap jalur dapat menghasilkan sekitar 25.000 pound sterling (Rp 476,4 juta) dalam sepekan dan polisi masih tidak yakin di mana muara aliran uang sebanyak itu.

Para penyelidik mengatakan pembatasan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 dan pemahaman yang lebih baik tentang data ponsel telah membantu mereka menargetkan pengedar narkoba yang mengoperasikan jalur tersebut.

Pandemi virus corona mungkin juga berperan membantu operasi besar-besaran pengedaran narkoba itu.

Baca juga: Sempat Berkuasa Setelah Pablo Escobar Tewas, Bos Kartel Narkoba Ini Ditembak Mati

Nikki Holland, direktur investigasi di NCA, mengatakan kepada Radio 4, "Model jalur county membutuhkan orang untuk dapat memindahkan komoditas, baik melalui jalan darat atau kereta api."

"Pengedar narkoba lebih terlihat di kereta yang kosong dan di jalan yang tidak terlalu ramai, sehingga lebih mudah untuk menemukan pengedar narkoba."

Menjelaskan model garis daerah, Holland berkata, "Itu bergantung pada di mana menjalankan pengedaran narkoba di seluruh negeri, dan pengedaran utamanya dilakukan melalui anak-anak dan orang dewasa yang rentan, untuk membuat model itu (pengedaran) berhasil."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com