Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Cara "Santai" Swedia Tangani Virus Corona | Militer Turki Desak Presiden Erdogan untuk Lawan Eropa

Kompas.com - 21/09/2020, 05:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan dari Kanal Global didominasi oleh pemberitaan tentang virus dan vaksin corona. 

Mulai dari cara santai Swedia yang berhasil menangani wabah di negeri itu, sampai kabar negara-negara kaya yang sudah memborong nasionalisme vaksin.

Apa saja kabar menarik dalam Kabar Dunia Sepekan? Simak selengkapnya berikut ini.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Kontroversi Belahan Dada Gadis di Museum | Arab Tangkap Syekh Abdullah Basfar

1. Cara "Santai" Swedia Tangani Virus Corona yang Ternyata Manjur

Swedia pekan lalu melakukan sejumlah tes virus corona tapi cuma 1,2 persen yang positif lagi. Angka ini adalah yang terendah di sana sejak pandemi.

Mulai "bersihnya" Swedia membuatnya dihapus dari daftar karantina Inggris, dan membuka kembali pintu bagi pariwisata dan perekonomiannya.

Lantas, bagaimana cara santai Swedia bisa menjinakkan virus corona? Anda bisa mendapatkan jawabannya di sini.

 

Baca juga: Cara Santai Swedia Tangani Virus Corona yang Diklaim Membuahkan Hasil

2. Militer Turki Desak Presiden Erdogan untuk Lawan Eropa

Peningkataan perlawanan Turki terhadap negara-negara Eropa tercermin dalam sikap konfrontasi tentaranya yang dapat segera mengakibatkan bentrokan militer di wilayah Mediterania Timur.

Potensi tinggi terjadinya bentrokan karena Perancis dan Yunani bersiker menolak tindakan ilegal Turki yang bertujuan mengeksploitasi kekayaan minyak dan gas alam di Mediterania Timur, dengan mengorbankan negara-negara lain di kawasan, terutama Yunani.

Selengkapnya simak di sini.

Baca juga: Militer Turki Desak Presiden Erdogan untuk Lawan Eropa

3. AS Bersumpah Cegah Iran Beli Senjata dari China dan Rusia

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan, negaranya akan melakukan apa pun supaya Iran tak mendapatkan persenjataan dari China dan Rusia.

Pompeo turut juga mengomentari keputusan sepihak bosnya, Presiden Donald Trump, yang memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 pada 2018.

Dalam pernyataan Pompeo, langkah yang ditentukan oleh sekutunya di Eropa dan seluruh dunia itu semata menjaga "keamanan global".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com