Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Kehangatan, Ular Piton 'Meringkuk' dalam Selimut Elektrik

Kompas.com - 09/09/2020, 21:40 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Newsweek

QUEENSLAND, KOMPAS.com - Seekor ular piton sepanjang 2 meter ditemukan sedang 'meringkuk' di dalam selimut elektrik yang hangat di sebuah kamar anak.

Ular piton besar itu diam-diam masuk ke sebuah kamar milik anak laki-laki dan memutuskan berbaring di selimut elektrik yang hangat.

Melansir Newsweek, ular itu seakan-akan sedang menikmati kehangatan yang diberikan selimut karena di luar cuaca dingin akibat hujan turun.

Saat seorang penangkap ular memasuki kamar tidur, orang itu berseru, "Astaga, lihat ukurannya [ular], dia hanya meringkuk di tempat tidur."

Dengan lembut dia memegang ular itu dengan kedua tangan, penangkap ular itu memperkirakan ukuran ular itu, "Anda bisa melihat ular piton ini setinggi tujuh atau delapan kaki (kurang lebih 2 meter)."

Baca juga: Sedang Duduk di Toilet, Penis Remaja Ini Digigit Ular Piton

"Ini adalah ular berukuran lazim, ular ini sepanjang dua meter lebih. Ini jelas bukan sesuatu yang Anda harapkan untuk dilihat di tempat tidur Anda," katanya.

Tempat tidurnya "sangat hangat, jadi tidak heran dia [ular] meringkuk di sana," catat si penangkap ular.

Tidak jelas secara rinci bagaimana ular itu bisa masuk ke dalam rumah. Hewan melata itu mungkin masuk melalui pintu garasi, yang dibiarkan terbuka sehari sebelumnya, menurut ayah anak itu, yang melihat ular piton itu saat berjalan melewati kamar tidur anak itu.

Piton yang "sangat sehat dan cantik itu" dilepaskan ke ladang oleh penangkap ular yang juga memperingatkan bahwa "ada beberapa ular besar yang sedang bergerak saat ini."

Awal bulan ini, dua ular piton dilaporkan telah "menabrak" langit-langit rumah warga lain di Queensland.

Steven Brown, seorang penangkap ular dari Brisbane North Snake Catchers and Relocation, berkata,

"[Ular-ular itu] telah menerobos langit-langit pelanggan di dapur. Satu ular terletak di sebelah pintu depan dan yang lainnya di kamar kuno sebuah rumah desa. "

Baca juga: Video Viral Tunjukkan Benda Diduga Ular Dikeluarkan dari Mulut Wanita Ini

Dengan perkiraan berat sekitar 180 kilogram, ular itu adalah reptil terbesar yang pernah dilihat oleh Brown.

Aturan lockdown yang dikeluarkan di tengah pandemi Covid-19 di Australia dilaporkan telah menyebabkan peningkatan laporan penemuan ular mematikan, dengan cuaca yang lebih hangat membuat ular keluar dari hibernasi.

Menurut Raymond Hoser, pengelola Snakebusters di Melbourne, Australia, "Karena orang-orang di rumah" dan kebanyakan tidak keluar rumah, kemungkinan orang-orang akan menjumpai penemuan-penemuan banyak ular."

"Jika Anda melihat ular, jangan mendekat. Sembilan dari 10 ular, jika mereka ada di taman Anda, mereka akan lewat. Jika Anda digigit, [letakkan] perban di lengan Anda, [pergi] langsung ke rumah sakit. Tanpa perawatan, kemungkinan besar Anda akan meninggal. Dengan pengobatan, Anda mungkin tidak akan mati," ujar Hoser.

Baca juga: 1 dari 100 Orang di India Tewas karena Digigit Ular

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com