Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19, Isu Panas Pertikaian Kampanye Pilpres AS

Kompas.com - 09/09/2020, 10:12 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Prospek tentang vaksin muncul sebagai poin pertikaian dalam kampanye pilpres di Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat (AS) berulangkali mengatakan bahwa vaksin akan tersedia sebelum pemilu November mendatang.

Trump yang begitu yakin bahwa vaksin akan tersedia sebelum pemilu pilpres besok sebelumnya menuduh saingannya dalam pemilihan presiden, Joe Biden dan Kamala Harris telah "meremehkan" vaksin untuk virus corona.

Trump melontarkan tuduhan itu sehari setelah Senator Kamala Harris, calon wakil presiden dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa wanita itu "tidak akan mempercayai kata-kata" Trump soal vaksin.

"Saya akan mempercayai kata-kata ahli kesehatan masyarakat dan ilmuwan, tetapi tidak dengan Donald Trump," ujar Harris.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memperkuat komentar Harris pada Senin kemarin (7/9/2020) setelah dia ditanya apakah dia akan mendapatkan vaksin untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.

Biden mengatakan dia akan mendapatkan vaksin tetapi ingin melihat apa yang dikatakan terlebih dahulu oleh para ilmuwan.

Biden mengatakan Trump telah mengatakan “begitu banyak hal yang tidak benar, saya khawatir jika kita memiliki vaksin yang benar-benar bagus, orang-orang akan enggan untuk menerimanya. Jadi dia merusak kepercayaan publik. "

Namun, mantan wakil presiden itu berkata, "Jika saya bisa mendapatkan vaksin besok, saya akan melakukannya, jika itu membuat saya kehilangan kesempatan dalam pemilu ini, saya akan melakukannya. Kita membutuhkan vaksin dan kita membutuhkannya sekarang.”

Saling lempar isu tentang ketersediaan vaksin virus corona dimainkan oleh ketiga kandidat yang menyebar di seluruh negeri "Paman Sam" pada Hari Buruh. 

Baca juga: Donald Trump Sebut Joe Biden Bodoh Sekaligus Disuruh Minta Maaf

Harris dan Mike Pence (wapres AS) berkampanye di Wisconsin dan Biden pergi ke Pennsylvania. Trump sendiri membuat agenda konferensi pers ke jadwal yang awalnya kosong.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN yang disiarkan Minggu (6/9/2020), Kamala Harris mengatakan tidak mempercayai jika vaksin corona akan siap pada akhir tahun karena, "Sangat sedikit yang dapat kami percaya dari apa yang keluar dari mulut Donald Trump."

Wanita yang punya keturunan darah India itu berpendapat bahwa para ilmuwan akan "diberangus" hanya karena ambisi Trump untuk terpilih kembali.

Melansir Associated Press (AP), Trump sendiri menolak bahwa ucapannya dinilai "sembrono" walau bersikeras belum mengatakan vaksin akan siap sebelum November, padahal dia selalu mengatakan hal itu berulangkali.

Presiden AS itu kemudian membenahi apa yang baru saja dia bantah, “Apa yang saya katakan adalah akhir tahun, tapi saya pikir bisa lebih cepat dari itu,” katanya tentang vaksin. “Bisa jadi bulan Oktober, sebenarnya bisa sebelum November.”

Baca juga: Joe Biden: Saya Ingin AS Aman dari Donald Trump

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com