Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Lebanon Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pelabuhan Beirut Lagi

Kompas.com - 04/09/2020, 13:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Tentara Lebanon mengatakan pada Kamis (3/9/2020) bahwa mereka menemukan 4,35 ton amonium nitrat di dekat pintu masuk pelabuhan Beirut, yang menjadi lokasi terjadinya ledakan besar karena zat yang sama pada bulan lalu.

Insinyur angkatan darat sedang "menanganinya", menurut pernyataan militer yang disiarkan oleh kantor berita negara NNA.

Baca juga: Ledakan di Beirut, 7 Orang Masih Dinyatakan Hilang

Melansir Reuters pada Kamis (3/9/2020), laporan itu mengatakan bahwa bahan kimia itu ditemukan di luar pintu masuk 9 ke pelabuhan.

Ledakan dahsyat pada 4 Agustus yang melanda Kota Beirut itu menewaskan sekitar 190 orang.

Pihak berwenang mengatakan bahwa ledakan terjadi disebabkan oleh adanya sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang telah ditumpuk dalam kondisi tanpa pengawasan aman di gudang pelabuhan selama bertahun-tahun lamanya.

Baca juga: Virus Corona Melonjak Pasca-Ledakan Beirut, Lebanon Lockdown Lagi

Ledakan itu menghancurkan seluruh lingkungan dan bangunan, serta melukai 6.000 orang.

Pasca-ledakan dan kehancuran yang terjadi, pemerintah menuai kritik keras dari masyarakat.

Amuk warga meledak karena menganggap ledakan terjadi disebabkan oleh kelalaian pemerintahan yang korup.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Apakah Akan Picu Gejolak Arab Spring?

Di tengah amuk massa dan krisis ekonomi yang terjadi, pejabat Pemerintah Lebanon satu per satu mengundurkan diri dari jabatan.

Sementara itu, publik tetap cemas bahwa masih ada lebih banyak bahan berbahaya yang disimpan dengan buruk di tanah airnya, sehingga berisiko bagi mereka.

Baca juga: FBI Akan Bergabung dalam Penyelidikan Ledakan di Beirut, Lebanon

Sebelumnya pada Kamis (3/9/2020), Presiden Lebanon Michel Aoun memerintahkan perbaikan infrastruktur tua pengisian bahan bakar di bandara Beirut, dan menyerukan penyelidikan atas laporan bahwa ada ribuan liter bahan bakar bocor dari sistem.

Kepala bandara Beirut Fadi el-Hassan mengatakan pada konferensi pers bahwa kebocoran 84.000 liter bahan bakar telah terjadi pada Maret 2019.

Baca juga: Ledakan Beirut, Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab?

Perbaikan terhadap kebocoran bahan bakar itu sudah selesai dalam dua bulan.

Hassan menggambarkan bahwa penyelidik internasional untuk perbaikan infrastruktur pengisian bahan bakar telah berjalan dengan "memuaskan".

Berita tentang kebocoran tersebut menambah kekhawatiran tentang keselamatan publik.

Namun, dalam konferensi pers, Hassan berkata, "Tidak ada ledakan yang menunggu kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com