Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provinsi Jepang Ini Kesulitan Larang Warganya yang Tidur di Tengah Jalan

Kompas.com - 18/08/2020, 15:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

OKINAWA, KOMPAS.com - Sebuah provinsi di Jepang dilaporkan mengalami kesulitan untuk melarang warganya yang ketahuan tidur di tengah jalan.

Polisi di Prefektur Okinawa disebut harus berjibaku meredam fenomena rojo-ne, atau yang secara harafiah diartikan sebagai "tidur di jalan".

Kebiasaan itu disebut berkontribusi terhadap lebih dari 7.000 kasus kecelakaan sepanjang 2019, dilaporkan Oddity Central Senin 917/8/2020).

Baca juga: Video Viral Pembuatan Polisi Tidur di Jalan Pahlawan Dikritik Netizen, Ini Penjelasan Pemkot Madiun

Sebabnya, orang yang tengah berkendara di jalanan pada tengah malam tidak akan sempat melihat orang yang tidur di jalanan, apalagi sampai menginjak rem.

Sebagian kasus kecelakaan karena rojo-ne berakhir dengan kehilangan nyawa. Karena itu, otoritas Okinawa berusaha untuk meredam tren tersebut.

Tetapi, meski sudah menerapkan sejumlah aturan untuk menindak pelaku, tidak ada tanda-tanda tren yang berkembang selama beberapa tahun terakhir itu bakal mengendur.

"Pertama-tama, mungkin hanya kami yang mengumpulkan statistik dari rojo-ne," kata Kepala Polisi Tadataka Miyazawa kepada harian Jepang, Mainichi.

Miyazawa bahkan berujar, pihaknya sama sekali tidak tahu tentang apa itu rojo-ne, dan mengira itu hanya fenomena unik di Okinawa.

Jadi, apa yang menyebabkan fenomena tersebut? Beberapa teori yang berkembang ada hubungannya dengan alkohol, yang menyebabkan orang mabuk berat.

Ada juga asumsi lain bahwa provinsi itu mengalami iklim hangat sepanjang tahun, dengan rata-rata mencapai 20 derajat Celsius.

Baca juga: Ikut Demo di DPR, Mahasiswa Purwokerto Berangkat Tengah Malam dan Tidur di Jalan

Menurut laporan harian lokal, ada beberapa orang yang tidur di jalan untuk menenagkan diri, dengan menggunakan trotoar sebagai bantalan.

Terdapat juga kasus di mana si pelaku rojo-ne perempuan melepaskan pakaiannya, karena dia mengira sudah sampai di rumah.

Membangunkan mereka juga menjadi masalah tersendiri. Karena ada kasus di mana orang yang dibangunkan ternyata dalam keadaan mabuk berat.

Jadi, dia akan mengajak berkelahi orang yang membangunkannya. Jika sudah begitu, mereka harus menyalakan lampu darurat dan melapor ke polisi.

Polisi Okinawa tidak kurang-kurang menggalakkan peraturan untuk meredam fenomen ini. Salah satunya mengganjar denda hingga 50.000 yen (Rp 7 juta) bagi pelanggar.

Ada juga upaya dengan membuat pameran mengenai mereka yang tidur di jalanan. Namun, upaya tersebut dilaporkan tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Viral, Video Emak-emak Tidur di Jalan Hadang Mobil Jokowi di Lombok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com