Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malaysia, 9 Bayi Dibuang Setiap Bulannya

Kompas.com - 15/08/2020, 13:55 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber the star

"Kementerian mungkin membutuhkan respons lebih banyak sebelum menerapkan aturan ini sebagai alternatif dalam mengurangi peningkatan kasus pembuangan bayi," ujar Kementerian.

Saat ini, sudah ada 10 fasilitas Baby Hatch di Malaysia, 3 di antaranya dijalankan oleh OrphanCare Foundation di Petaling Jaya, Johor Baru dan Sungai Petani, Kedah.

Sebanyak 7 fasilitas lainnya dijalankan dalam kerja sama dengan KPJ Hospital, di tiap cabang di seluruh Malaysia.

Untuk menangani kasus pembuangan bayi agar lebih baik, pihak Kementerian melalui Institut Sosial Malaysia akan menjalankan studi yang menentukan efektivitas dari program yang ada yang telah dikembangkan oleh Kementerian.

“Ini akan dilakukan dengan meninjau negara bagian dengan jumlah kasus pembuangan bayi tertinggi,” tambah kementerian itu.

Upaya kementerian saat ini antara lain melakukan program penyadaran kesehatan reproduksi seksual (SRH) bagi remaja, layanan konseling bagi ibu hamil dan menyediakan tempat perlindungan bagi ibu hamil di luar nikah untuk melahirkan dengan selamat.

Mengenai pemuda yang kurang kesadaran tentang pembuangan bayi, kementerian mengatakan ketidaktahuan bukanlah alasan untuk melakukan kejahatan.

Baca juga: Terekam CCTV Buang Bayi, Pasangan Kekasih di Yogyakarta Ini Mengaku Tak Bisa Merawat

Pembunuhan bayi, atau tindakan yang menyebabkan kematian pada bayi yang baru lahir, dihukum berdasarkan Bagian 309B KUHP dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda.

“Namun, status mental individu dapat dipertimbangkan dalam putusan pengadilan."

“Minimnya literasi hukum di kalangan remaja menjadi penyebab pelanggaran serius ini."

“Kementerian telah mengambil inisiatif lebih untuk memasukkan konsekuensi hukum dari pembunuhan bayi dan pelanggaran seksual dalam Modul SRH terbaru kami untuk remaja yang disebut Modul Mekar, yang diterbitkan tahun ini."

“Diharapkan modul ini bisa diimplementasikan tahun depan,” kata kementerian.

Salah satu alasan utama pembuangan bayi, seperti yang diidentifikasi oleh Departemen Kesejahteraan Sosial, adalah kurangnya pengetahuan SRH di kalangan remaja, yang menyebabkan hubungan seks tanpa kondom dan kehamilan yang tidak diinginkan.

“Beberapa gadis yang hamil di luar nikah juga kekurangan dukungan keluarga, sementara yang lain ditipu atau diberi janji pernikahan palsu oleh pacar mereka,” tambah kementerian.

Kasus pembuangan bayi juga terjadi karena gadis-gadis itu tidak mengetahui bantuan yang bisa mereka dapatkan dari organisasi terkait.

Sementara masalah ini membutuhkan tindakan komprehensif, kementerian mengatakan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik daripada program pemulihan harus dirancang untuk mengatasi masalah ini.

“Fokusnya adalah meningkatkan program-program penyadaran seperti edukasi SRH, parenting, pranikah dan konseling yang akan dilaksanakan bagi remaja dan dewasa dengan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pembuangan bayi dan kehamilan yang tidak diinginkan."

“Karena aborsi ilegal kecuali atas dasar medis, ada kebutuhan untuk mendidik remaja dan orang dewasa tentang hukum yang berkaitan dengan aborsi dan pelanggarannya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com