Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, PM Lebanon Hassan Diab Mundur Buntut dari Ledakan Beirut

Kompas.com - 11/08/2020, 06:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab resmi mengundurkan diri pada Senin (10/8/2020).

Pengunduran dirinya dilakukan di tengah kemarahan rakyat yang menyeruak, atas ledakan mematikan di pelabuhan Beirut, Selasa (4/8/2020).

Rakyat menuding kelalaian pemerintah dan korupsi para elite politik selama puluhan tahun adalah penyebab ledakan itu.

Baca juga: Krisis Politik Setelah Ledakan di Beirut, Pemerintah Lebanon Berniat Mundur

"Hari ini kami mendengarkan rakyat dan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungjawaban atas bencana yang telah tersimpan selama 7 tahun," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip dari AFP.

"Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintah," lanjutnya.

Politik di Lebanon didominasi mantan panglima perang dari perang saudara 1975-1990. Mereka berganti pakaian dari seragam militer ke jas, atau digantikan oleh kerabat-kerabatnya.

"Korupsi mereka menciptakan tragedi ini."

"Di antara kami dan perubahan berdiri tembok tebal yang dilindungi oleh taktik kotor mereka," tambahnya.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Beirut, Lebanon, Diyakini Capai 200 Orang

Hassan Diab diangkat jadi PM Lebanon pada Desember 2019, dan dia adalah PM Lebanon kedua yang mengundurkan diri dalam 10 bulan terakhir.

Jajaran kabinetnya yang dibentuk pada Januari untuk mengatasi krisis ekonomi yang makin parah, dipukul telak oleh ledakan di Beirut yang menewaskan 160 orang dan melukai 6.000 warga.

Ledakan itu langsung memporak-porandakan Beirut dalam sekejap.

Pihak berwenang mengatakan, ledakan itu dipicu oleh kebakaran di gudang pelabuhan, di mana 2.750 ton amonium nitrat disimpan tanpa pengamanan memadai selama bertahun-tahun.

Baca juga: Lagi, Menteri Lebanon Mundur Usai Demonstran Gemakan Yel Jatuhkan Rezim Mirip Arab Spring 2011

Zat kimia itu biasanya dipakai sebagai bahan dasar pupuk atau bahan peledak di pertambangan.

Sebelum Diab mengumumkan pengunduran dirinya, empat menteri sudah lebih dulu mundur.

Kemudian sembilan anggota parlemen juga mundur, begitu pun dengan dua anggota senior di pemkot Beirut.

Ledakan pada 4 Agustus itu terjadi ketika Lebanon sudah terhuyung-huyung akibat krisis ekonomi, yang menyebabkan mata uangnya kolaps.

Sebagian besar rakyat terjerumus ke jurang kemiskinan, dan diperparah dengan hantaman pandemi virus corona.

Baca juga: Demo Ledakan Lebanon, Yel-yel Arab Spring Bergema di Beirut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com