Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goyang Singgasana Muhyiddin, Mahathir Dirikan Parpol Independen

Kompas.com - 07/08/2020, 20:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad pada Jumat (7/8/2020) mengatakan, dia sedang mendirikan partai politik baru.

Parpol baru itu didirikannya dalam upaya mengambil alih pemerintahan, yang kini dipegang oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pria berusia 95 tahun itu adalah pemimpin tertua di dunia hingga ia mengundurkan diri pada Februari.

Baca juga: Peran Mahathir Mohamad atas Terbukanya Kasus 1MDB yang Menjerat Najib Razak

Debutnya di parlemen dilakukan pada 1964, dan selanjutnya ia dua kali didapuk sebagai PM Malaysia. Total masa jabatannya hampir 25 tahun.

Meski telah berada di usia senja, Mahathir belum berencana pensiun. Politisi berjuluk Dr M itu bahkan terus menggoyang singgasana Muhyiddin, yang menggantikannya usai dia mundur.

Mahathir mengatakan, partai barunya ini belum ditentukan namanya, tapi akan independen, memperjuangkan hak-hak mayoritas Muslim di Malaysia, dan memerangi korupsi.

Baca juga: Anwar Ibrahim Merasa Ditipu Mahathir Mohamad soal Suksesi PM Malaysia

"Kami akan melawan pihak-pihak yang terlibat dalam penyuapan dan pencurian uang," katanya kepada wartawan saat konferensi pers, dikutip dari AFP.

Lebih lanjut Dr M berkata, dia akan menjadi ketua dan partainya tidak akan menjadi bagian dari pemerintah saat ini, atau aliansi oposisi tempat dia dulu menjadi anggotanya.

Beberapa anggota parlemen lainnya juga tampil bersama Mahathir pada pengumuman itu.

Baca juga: Sebelum Pikirkan Mahathir, Najib Razak Ingin Bersihkan Namanya Dahulu

Mantan Perdana Menteri Malaysia 1981-2003 dan 2018-2020 itu dulunya adalah anggota Partai Bersatu, yang didirikannya untuk mengikuti pemilu 2018.

Namun partai itu kemudian pecah saat koalisi pemerintahan Mahathir goyah dan kolaps.

Usai lengser pada 2003, ia maju lagi pada pemilu 2018 dan berhasil mengalahkan Najib Razak yang korup.

Baca juga: Mahathir Akan Dirikan Parpol Baru jika Dipecat Partai Bersatu

Dr M pun kembali menduduki kursi perdana menteri, tetapi koalisinya goyah akibat konflik dengan Anwar Ibrahim yang menagih janji Mahathir.

Anwar sempat dijanjikan naik sebagai PM Malaysia setelah Mahathir mundur, tapi Mahathir Mohamad tak kunjung menepati janjinya.

Para pengamat yang dikutip AFP mengatakan, partai Mahathir akan butuh dukungan dari pihak lain agar punya peluang sukses.

"Berdiri sendiri, dia beruntung jika memenangkan kembali kursinya sendiri," terang Oh Ei Sun pengamat politik senior di Singapore Institute of International Affairs.

Baca juga: Najib ke Mahathir: Jujurlah, Akui Rencanamu, Jangan Salahkan Saya Terus...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com