Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Lebanon, Pakar Khawatir 170 Situs Berisi Amonium Nitrat di Australia

Kompas.com - 07/08/2020, 10:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

CANBERRA, KOMPAS.com - Ledakan amonium nitrat besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 135 orang di Beirut kini membuat Australia khawatir karena bahan kimia tersebut banyak ditimbun di beberapa tempat di negara itu.

Melansir Daily Mail, bahan kimia amonium nitrat itu tersimpan di 170 situs di Australia Selatan dengan sebuah stok besar di Newcastle, Sydney Utara.

Ledakan hebat di ibu kota Lebanon dilaporkan berasal dari sebuah tempat dengan muatan 2.750 ton ammonium nitrat, yang memberi perhatian adanya kemungkinan bahaya bagi persediaan bahan tersebut di Australia.

Baca juga: Deretan Ledakan akibat Amonium Nitrat dalam Catatan Sejarah

Yang paling mengkhawatirkan adalah penimbunan amonium nitrat besar-besaran di sebuah fasilitas di Orica, Sydney Utara.

Tempat itu berjarak 3 kilometer dari CBD Newscastle dan 800 meter dari para penduduk di wilayah Stockton.

Hingga 12.000 ton bahan kimia amonium nitrat disimpan di sebuah pabrik Pulau Kooragang Orica, yang menghasilkan 430.000 ton setiap tahunnya.

Lebih dari 300 penduduk setempat berkampanye untuk merelokasi pabrik atau mengurangi persediaan jauh sebelum ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut, Lebanon terjadi.

"Ini akan menjadi bencana bagi Newcastle jika itu terpicu dan meledak," kata juru bicara Stockton Community Action Group, Keith Craig kepada Today Show, Kamis (6/8/2020).

"Kemungkinannya rendah, tetapi jika Anda melihat risikonya, jika memang terjadi, hasilnya akan menjadi bencana besar."

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Amonium Nitrat Tak Mudah Diledakkan, dan Spekulasi yang Muncul

Craig memperbarui seruannya agar pabrik mengurangi jumlah amonium nitrat dan mempertimbangkan untuk memiliki fasilitas penyimpanan terpisah jauh dari masyarakat.

"Ini berkaitan betul dengan masyarakat, dengan regulator dan pemerintah, betapa kuatnya bahan peledak ini dan itu butuh perhatian yang nyata," kata Craig.

“Kecelakaan dapat terjadi dan dalam kasus ini dan jika terjadi tentu akan menjadi bencana besar. Ini bukan tempat yang tepat untuk produksi bahan kimia semacam itu," imbuhnya.

Baca juga: Usai Minta Amonium Nitrat Dipindahkan, Kolonel Ini Tewas Misterius

Namun, pihak perusahaan bersikeras telah mempertahankan protokol keselamatan dan memastikan pengelolaan produk bahan kimia itu dengan aman.

"Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satupun insiden yang melibatkan penyimpanan amonium nitrat dalam sejarah 51 tahun situs Pulau Kooragang," kata seorang juru bicara pabrik Orica.

Amonium nitrat itu menurutnya, telah disimpan di area kompleks yang tahan api dan dibangun dari bahan yang tidak mudah terbakar.

"Tidak ada sumber yang mudah terbakar di dalam zona pengecualian yang ditentukan di sekitar area ini," kata juru bicara itu.

Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...

Sementara pengawas keamanan tempat kerja SafeWork SA mengatakan bahwa sebanyak 170 lokasi yang menyimpan bahan kimia di negara bagian itu berlisensi dan semuanya berisiko rendah.

"Semua penyimpanan amonium nitrat di negara bagian itu diatur dengan ketat, dikontrol dengan ketat dan kami memantau kondisi penyimpanan amonium nitrat," kata ahli bahan kimia, bahaya dan bahan peledak SafeWork SA, Natasha Wright, kepada ABC.

Dia menambahkan, persediaan terbesar negara itu memiliki sekitar 270 ton, kurang dari 10 persen dari jumlah yang memicu ledakan di Beirut.

Situs lain yang hanya mengandung setengah kilogram berada di lokasi terpencil.

Baca juga: Sebelum Beirut Lebanon, Amonium Nitrat Juga Meledak Dahsyat di 4 Kota Ini

"Semua situs tersebut telah diperiksa oleh agen kami dan kami telah meninjau rencana manajemen keselamatan dan keamanan mereka," Ms Wright meyakinkan.

Sejumlah kecil amonium nitrat biasanya digunakan untuk menyuburkan tanaman ada pun jumlah yang lebih besar digunakan untuk penambangan.

Sejak 2006, siapa pun yang membeli, mengirim, menggunakan ataupun menyimpan bahan kimia amonium nitrat arus memiliki lisensi dari SafeWork SA.

Wright mengatakan amonium nitrat yang ada dan berlisensi punya risiko rendah dan berada di bawah pengawasan keamanan dan aturan ketat.

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di Beirut," ujar wanita itu.

Baca juga: Viral, Foto Pekerja Mengelas Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Lebanon

Adapun pakar bahan peledak Tony Richards, menyerukan agar persediaan amonium nitrat dipindahkan jauh dari pusat populasi masyarakat seperti di Newcastle, kota terbesar kedua setelah NSW yang menampung lebih dari 322.000 orang.

Meskipun dia percaya dalam praktik keselamatan perusahaan yang ketat, dia mengatakan selalu ada kemungkinan yang sangat kecil dari sesuatu yang tidak beres.

"Jika Anda pergi ke perusahaan beberapa hari sebelumnya dan mengatakan apakah pabrik itu berpeluang meledak dan menewaskan banyak orang serta menyebabkan kerusakan miliaran dollar, tentu mereka akan mengatakan tidak ada peluang," kata Richards kepada Sydney Morning Herald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com