Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Rute Terbang Bergambar Kanguru, Boeing 747 Milik Qantas Pamit dari Australia

Kompas.com - 26/07/2020, 14:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Pesawat penumpang Qantas jenis Boeing 747 untuk terakhir kalinya meninggalkan Australia dengan rute penerbangan ke Samudra Pasifik dan membentuk gambar hewan kanguru, logo maskapai tersebut.

Pada Rabu (22/7/2020), pesawat dengan nomor penerbangan QF7474 ini terbang dari Bandara Sydney dan memberikan hiburan bagi ratusan penonton.

Pesawat yang terkenal dengan julukan "Ratu Langit" ini mendarat di Mojave Desert di Amerika Serikat (AS), tempat di mana ia akan menghabiskan masa pensiunnya.

Baca juga: Tolak Klaim China atas Laut China Selatan, Australia Keluarkan Deklarasi Resmi

Karena pandemi virus corona, Qantas memajukan masa pensiun pesawat tersebut 6 bulan lebih awal dari semestinya.

Para penonton tampak menitikkan air mata dalam upacara perpisahan yang digelar di bandar udara Sydney, dan menyaksikan video dan pembacaan puisi bagi pesawat yang sudah melayani warga Australia selama 50 tahun tersebut.

Noel Taylor, salah satu mantan pramugara tertua yang berumur 94 tahun, mengatakan sangat sedih menyaksikan kepergian pesawat tersebut.

Baca juga: Australia Dukung AS, Tolak Klaim China atas Laut China Selatan

"Saya sangat suka pesawat ketika masih remaja ... saya memang sudah memiliki ketertarikan pada dunia penerbangan," kata Noel.

"Ketika saya melihat foto (Boeing) 747 dan (Boeing) A380, perbandingan ukuran mereka bagaikan kapur dan keju."

Anak Noel, Peter Taylor, yang sempat bekerja di Qantas sebagai seorang insinyur juga memiliki kenangan indah dengan pesawat tersebut.

Baca juga: Pemerintah Terima Bantuan 100 Ventilator dari Australia

"Kami tumbuh besar dengan pesawat ini. Di musim libur, di ingatan saya, pesawat inilah satu-satunya yang membawa kami berkeliling dunia," kata dia.

"Dan ketika pulang, pesawat ini mengingatkan kami pada Australia, tanpa peduli dari mana kami berasal ketika masuk ke pesawat."

Para pekerja dan penumpang, yang hadir dalam upacara perpisahan itu, mengibarkan bendera Qantas sebagai tanda perpisahan kepada jet tersebut, diiringi lagu 'I Still Call Australia Home'.

Pada pekan lalu, pesawat tersebut sempat melakukan tur perpisahan singkat, yang diselenggarakan bagi penggemar beratnya, di Sydney, Brisbane, dan Canberra.

Baca juga: Bendera Simbol Perbudakan Dibentangkan Pasukan Khusus Australia di Afghanistan

Ketua pelaksana Qantas, Alan Joyce, mengatakan ia merasa terharu ketika melepas Boeing 747, pesawat yang telah melihat naik-turunnya Australia sepanjang sejarah.

Pesawat Qantas seri 747 yang terakhir meninggalkan Australia hari ini, dan secara khusus melewati Bandara Shellharbour, yang memiliki peran dalam sejarah pesawat tersebut.

"Pesawat ini sudah pernah mengangkut Ratu Elizabeth, Paus, dan tentu saja setiap tim Olimpiade sejak diselenggarakannya di tahun 1984," kata Alan.

Seri 747 juga pernah mengangkut warga Australia yang selamat dari kejadian bom Bali dan warga Australia yang terjebak di Wuhan pada awal masa pandemi Covid-19.

"Ini adalah momen yang pahit dan manis ... pesawat ini telah mengubah dunia penerbangan, penerbangan Australia, dan Qantas," tandas Alan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com