Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Tangguhkan Ekstradisi dengan Hong Kong, Begini Peringatan China

Kompas.com - 21/07/2020, 14:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Selasa (21/7/2020) memperingatkan akan ada "konsekuensi", setelah Inggris menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong.

Langkah itu ditempuh Inggris menyusul diterapkannya UU Keamanan Nasional yang kontroversial di wilayah tersebut.

Keputusan London itu membuat hubungan Inggris dengan China kian memburuk.

Baca juga: Inggris dan China Ribut Lagi, Kali Ini soal Pelanggaran HAM di Xinjiang

Sebelumnya, perseteruan antara kedua kubu terjadi lantaran "Negeri Ratu Elizabeth" memblokir semua produk 5G Huawei dari jaringannya.

Politisi Inggris juga baru saja mengkritik China soal perlakuannya terhadap kelompok etnis minoritas di Xinjiang.

Dilansir dari AFP, sebuah pernyataan di situs web Kedutaan Besar China di Inggris, mengkritik penangguhan perjanjian ekstradisi dan menyebut "pihak Inggris telah melangkah jauh ke jalan yang salah".

Baca juga: Blokir Huawei, Inggris Lirik Fujitsu dan NEC

"China mendesak pihak Inggris untuk segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong, yang merupakan urusan dalam negeri China," tulis pernyataan itu.

"Inggris akan menanggung akibatnya jika bersikeras menempuh jalan yang salah."

Penangguhan perjanjian ekstradisi Inggris muncul setelah Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Australia melakukan tindakan serupa terhadap China.

Baca juga: Pelanggaran HAM Berat terhadap Uighur, Inggris: Itu Sangat Menyedihkan

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengonfirmasi kebijakan penangguhan ekstradisi ini di parlemen pada Senin (20/7/2020).

Ia tetap mengumumkannya, meski China telah berulang kali memperingatkan Inggris telah membuat kebijakan luar negeri yang salah dan berisiko mendapat balasan.

"Pemerintah telah memutuskan untuk menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan segera dan tanpa batas waktu," katanya seraya menambahkan bahwa UU Keamanan Nasional mengubah pemahaman Inggris tentang perjanjian ekstradisi.

Baca juga: Misterius, Sinar Merah Muncul di Langit Inggris dan Gegerkan Warga

Sebab, di UU Keamanan Nasional ini beberapa kasus diizinkan untuk diadili di China daratan.

Para kritikus mengatakan, UU Keamanan Nasional mengikis kebebasan sipil dan hak asasi manusia di Hong Kong yang merupakan pusat keuangan semi-otonom.

Inggris bulan ini menawarkan kewarganegaraan ke hingga 3 juta penduduk Hong Kong, sebagai tanggapan pada penerapan UU Keamanan Nasional.

Baca juga: Trump Hajar Joe Biden Usai Tandatangani UU Otonomi Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com