Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 18/07/2020, 19:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Google dan Apple dituduh menghapus label Palestina dari peta online mereka.

Padahal sedari awal, kedua raksasa teknologi tersebut tidak memberikan label Palestina terhadap peta online mereka sebagaimana dilansir dari The Independent, Sabtu (18/7/2020).

Bila mencari Palestina di Apple Maps maupun di Google Maps, akan muncul teritorial Jalur Gaza dan Tepi Barat namun tidak akan muncul label Palestina.

Dilansir dari The Independent, tuduhan penghapusan Palestina dari peta online tersebut nampaknya berasal dari pengguna Instagram Astagfirvlah pada Rabu (15/7/2020).

Sejak saat itu, pembaruan informasi pada postingan tersebut selalu disematkan dan menyatakan informasi tersebut adalah informasi yang salah.

Baca juga: Google Dituding Netizen Hapus Palestina dari Google Maps

Namun informasi tersebut kadung meluas di media sosial dan semakin menyebar.

Perbincangan di media sosial menjadi ramai dan banyak netizen menuduh Google dan Apple mendukung pendudukan Israel.

Palestina diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka.

Namun Amerika Serikat (AS), tempat Apple dan Google berkantor pusat, tidak mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

Google tidak segera menanggapi permintaan komentar terhadap tuduhan terbaru tersebut.

Baca juga: Dijajah Israel, Warga Palestina Berjuang Selamatkan Hewan Telantar

Tetapi dalam Google Maps, ada garis putus-putus berwarna biru di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Dalam Perang enam Hari pada 1967, Israel berhasil menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan. Pada 2005, Israel secara sepihak menarik diri dari jalur Gaza.

Tuduhan penghapusan Palestina dari peta online ini bukanlah kali pertama yang dialamatkan kepada Google.

Pada 2016 sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.

Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.

Baca juga: Jika Israel Caplok Tepi Barat, Palestina Peringatkan Bakal Ada Intifada

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com