Ada pun China belum melaporkan angka kematian akibat wabah pes di sana.
Sementara itu, Rusia mengirimkan petugas patroli untuk menghentikan orang-orang berburu marmut di dekat perbatasan China dan Mongolia, setelah China mengabarkan ada penduduk di perbatasan yang terkena pes yang dikhawatirkan dapat mewabah di Rusia.
Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lebih dari 500.000, WHO: Wabah Belum Berakhir
Dilaporkan dari Sky News pada Selasa (7/7/2020), pihak berwenang di wilayah Altai, Rusia, yang berbatasan dengan Kazakhstan, China dan Mongolia, telah memberikan peringatan kepada penduduk daerah setempat terkait kemunculan virus pes dan marmut sebagai media penyebarannya.
Pes ini memiliki tingkat kematian sampai 90 persen, jika orang yang terinfeksi tidak segera ditangani dengan diberikan beberapa jenis antibiotik.
Sementara itu, Juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan wabah pes di China.
Baca juga: Beijing Nyatakan Wabah Virus Corona Sudah Diatasi
"Kami memantau wabah di China, kami mengawasi dengan saksama dan bekerja sama dengan pemerintah China dan pemerintah Mongolia," ujar Harris.
Namun menurutnya, "Saat ini kami tidak menganggapnya berisiko tinggi, tetapi kami mengawasinya dengan cermat."
Kasus wabah pes sering terjadi di China, meski pun semakin langka. Ia berkata, "Wabah pes sudah dikelola dengan baik."
Baca juga: WHO: Hati-hati, Wabah Covid-19 Kembali Meningkat Cepat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.