Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara

Kompas.com - 08/07/2020, 09:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Disebutkan, bukti-bukti yang disampaikan para peneliti tak bisa dikesampingkan. 

Selama ini, WHO meyakini bahwa virus corona menular melalui droplet atau cipratan dari orang yang bersin atau batuk, dan belum melalui udara atau airborne. Beberapa kelompok peneliti kemudian memberikan bukti bahwa virus corona bisa menular melalui udara. 

Pemimpin teknis untuk pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, Benedetta Allegranzi, mengakui, ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara. Namun selama ini yang ditemui masih dalam kondisi lingkungan yang terbatas.

 

"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, tapi bukti ini tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2020).

"Bukti-bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," kata Allegranzi.

Perubahan pengakuan dari WHO terhadap bukti-bukti yang disampaikan para peneliti ini merupakan babak baru. Menyikapi hal ini, WHO masih akan  melakukan kajian lebih lanjut.  

Dalam pemberitaan sebelum ini, WHO masih menyangkal bukti-bukti yang disampaikan peneliti lainnya. Baca juga sebelumnya: 239 Ahli Sebut Virus Corona Menyebar di Udara, WHO Sangkal Bukti

Para peneliti menganggap WHO terlalu lambat untuk merespons situasi terkini. Seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mengatakan, pihaknya ingin sekali WHO mengonfirmasi bahwa virus corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah. Tetapi, kami merasa harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Sering Remehkan Covid-19, Ini Kata-kata Presiden Brasil Sebelum Positif Corona

Pergeseran paradigma?

Selama ini, WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet  atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin.

Droplet  atau cipratan ini tidak terlalu lama berada di udara, tetapi langsung jatuh ke permukaan. Oleh sebab itu, imbauan paling utama adalah untuk sering-sering mencuci tangan.

Baca juga: Positif Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Lepas Masker dan Ingin Jalan-jalan

Namun, 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju dengan pernyataan WHO tersebut. Mereka mengatakan, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.

Dengan kata lain, virus corona terdapat di dalam partikel yang jauh lebih kecil dari droplet yang melayang selama berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.

WHO akhirnya mengakui bukti tersebut baru-baru ini, lalu mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk ruangan tertutup dan ramai mungkin akan diatur ulang. 

Hal itu juga akan memicu penggunaan masker yang lebih masif lagi dan mengetatkan aturan jaga jarak, terutama di restoran dan transportasi umum.

Meski sudah mengakui bukti-bukti virus corona bisa menular lewat udara, hingga kini WHO belum menurunkannya secara resmi sebagai sikap lembaga dan belum memasukkan risikonya ke dalam protokol kesehatan.

Baca juga: Beijing Nol Positif Corona, Otoritas Peringatkan Jangan Berpuas Diri

Catatan Redaksi: Artikel ini telah mengalami penyuntingan untuk menghilangkan beberapa kalimat yang rancu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com