Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTN Tertua di Perancis Dimatikan

Kompas.com - 30/06/2020, 19:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

PARIS, KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fessenheim di Perancis dilaporkan resmi dimatikan pada Senin (29/2/2020).

Reaktor pertamanya ditutup pada Februari dan reaktor keduanya ditutup pada Senin pukul 21.00 waktu setempat seperti dilansir dari BBC.

PLTN Fessenheim merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir tertua di Perancis dan telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun. 

Baca juga: Berencana Bangun PLTN, Hongaria Beli Reaktor Nuklir dari Rusia

Penutupan PLTN tersebut merupakan puncak dari protes anti-nuklir selama bertahun-tahun.

Dengan ditutupnya PLTN tersebut, muncul sebuah pertanyaan untuk mengisi gap energi yang ditinggalkan olehnya dan bagaimana nasib para pekerjanya.

Pasalnya 70 persen pasokan energinya berasal dari nuklir. Pemerintah berkomitmen memotong ketergantungan terhadap nuklir hingga setengahnya dalam 15 tahun ke depan.

Perancis juga berjanji akan mematikan ke-12 reaktor nuklirnya pada 2035 mendatang.

PLTN Fessenheim sebelumnya sangat disorot oleh para aktivis lingkungan. Mereka protes karena PLTN tersebut terletak di dekat Sungai Rhine yang aktivitas seismiknya cukup rawan dan berisiko banjir.

Pada 2014, PLTN tersebut ditutup setelah insiden banjir internal dan ditemukannya retakan pada tutup reaktor. 

Baca juga: Terbakar 14 Jam, Kapal Selam Tenaga Nuklir Perancis Tidak Meledak, Ini Sebabnya

Faktor keselamatan PLTN Fessenheim kemudian ditinjau ulang mengingat insiden di PLTN Fukushima, Jepang yang menyedot perhatian internasional.

Perusahaan Listrik Perancis (EDF) mengonfirmasi bahwa PLTN Fessenheim merupakan salah satu dari enam reaktor "bermasalah".

PLTN Fessenheim merupakan salah satu fasilitas yang banyak menyedot pekerja lokal. Salah satu serikat buruh di Perancis Confederation Generale du Travail (CGT) menyebutkan penutupan PLTN tersebut seakan seperti "genosida ekonomi, sosial, dan ekologi".

Wali Kota Claude Brender mengatakan penutupan tersebut merupakan pukulan berat bagi daerah itu. "Ini merupakan akhir hubungan yang indah antara sebuah daerah dan PLTN-nya," ujarnya.

Baca juga: AS Berencana Uji Coba Nuklir Lagi sejak 1992

Dia mengatakan sekitar 1.000 pekerjaan menghilang bersama dengan sekitar 1.100 orang yang bekerja di dalamnya.

Claude Brender menambahkan penutupan PLTN tersebut juga berdampak pada lingkungan karena sekarang tenaga listriknya harus diimpor dari Jerman untuk menggantikan PLTN Fesseinheim.

Dia melanjutkan setengah dari listrik yang diimpor tersebut bersumber dari energi fosil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com