Dokumen penyelidikan awal menuturkan, pesawat melakukan crossing thershold pukul 14.34, dengan satu menit kemudian, pilot mengaku dia "berputar" dan ingin mencoba pendekatan baru.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Pakistan International Airlines di Karachi, 97 Tewas, 2 Selamat
ATC memintanya untuk mempertahankan ketinggian di 3.000 kaki, yang segera "dilaksanakan", namun pada kenyataannya pesawat "terus menurun".
Dia kemudian meminta izin untuk mempertahankan ketinggian di 2.000 kaki. Tapi Pakistan International Airlines 8303 terus menurun.
"Dalam permintaannya, pilot menuturkan bahwa mereka mengalami masalah mesin sebelum membuat panggilan mayday," ulas laporan tersebut.
Dalam percobaan pertama, pilot tidak melaporkan adanya malfungsi atau kondisi darat, dan baru menyatakannya saat percobaan kedua.
"8303, Anda berada di angka 1.800 kaki dan terus turun," demikian ucapan petugas ATC kepada pilot, yang dijawab bahwa mereka berusaha mempertahankannya.
Kemudian dalam percakapan terakhir, pilot mengatakan bahwa mereka kehilangan dua mesinnya. "Konfirmasi. Silakan melakukan belly landing. Runway 25 bebas," yjar ATC.
Baca juga: UPDATE: Pesawat Pakistan PIA Jatuh, 80 Jasad Telah Ditemukan
Sekitar 10 detik kemudian, pilot terdengar pilot mengucapkan "Mayday, mayday, mayday Pakistan 8303", dan dijawab bahwa mereka bisa mendarat segera.
Laporan awal memaparkan, dengan gesekan yang terjadi di runway, tangki minyak dan bahan bakar pesawat kemungkinan rusak.
Akibatnya, pesawat 8303 itu tidak mendapatkan ketinggian dan kecepatan yang cukup untuk mendarat, dan menghantam permukiman.
Penyelidik bakal meneliti tindakan pilot dan ATC dalam kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarah negara tetangga India itu.
Pemerintah sudah membentuk tim khusus, dengan tiga di antaranya dari Dewan Investigasi Kecelakaan Pesawat, dan satu dari angkatan udara.
Islamabad juga mengizinkan 11 anggota Airbus melakukan penyelidikan independen, dengan kotak hitam dibawa ke Perancis guna ditelaah.
Baca juga: UPDATE: Pesawat Pakistan Jatuh, 40 Jasad Ditemukan, 2 Orang Selamat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.