RIYADH, KOMPAS.com - Putra dari jurnalis Saudi Jamal Khashoggi yang tewas dibunuh mengatakan bahwa dia telah memaafkan para pembunuh ayahnya sebagaimana dilansir BBC.
Khashoggi, seorang kritikus pemerintah Arab Saudi terkemuka dibunuh di dalam konsulat Kerajaan Saudi di Kota Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.
Pejabat Saudi mengumumkan kematian Khashoggi sebagai bagian dari 'operasi kriminal' dan tidak disetujui negara.
Tetapi laporan mereka tentang peristiwa itu telah diragukan secara internasional, termasuk oleh beberapa badan intelijen dan PBB.
Baca juga: Putra Khashoggi Bela Kerajaan Arab Saudi dalam Kasus Pembunuhan Sang Ayah
Khashoggi merupakan kontributor untuk surat kabar Washington Post dan tinggal di AS sebelum kematiannya.
Pada Desember 2019, pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada lima pria yang tidak disebutkan namanya atas peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi setelah pengadilan rahasia di Riyadh.
Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard, menyebut persidangan Saudi sebagai "antitesis keadilan" dan mendesak penyelidikan independen.
Baca juga: Bersalah, 5 Pembunuh Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Dihukum Mati
Sebuah pernyataan diunggah dalam akun Twitter Salah Khashoggi, salah satu putra dari Jamal Khashoggi pada Jumat (22/5/2020).
— salah khashoggi (@salahkhashoggi) May 21, 2020
Di dalam pernyataannya, Salah Khashoggi, merujuk pada Al Quran Surat Asy-Syura ayat 40. Dia menulis,
"Di malam yang diberkahi di bulan Ramadhan ini, kita ingat Firman Allah Swt yang berbunyi, 'jika seseorang memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."
Salah melanjutkan, "Oleh karenanya, kami anak-anak laki-laki dari asy-syahid Jamal Khashoggi telah mengampuni mereka yang membunuh ayah kami (semoga Allah merahmatinya), demi Allah kami hanya mengharap balasan dari Allah Yang Maha Kuasa."
Baca juga: Regu Pembunuh Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Bercanda Cara Memutilasi Tubuhnya
Hukuman mati dapat diringankan mengingat pengampunan telah diberikan dari pihak keluarga korban berdasarkan hukum Islam, tetapi tidak jelas apakah itu akan berlaku dalam kasus ini.
Salah sebelumnya juga pernah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kepercayaan dan dukungannya terhadap penyelidikan pemerintah Saudi.
Dia sebelumnya juga mengkritik "pihak oposisi dan musuh" Arab Saudi yang katanya berusaha mengeksploitasi kasus kematian ayahnya untuk melemahkan kepemimpinan negara itu.
Baca juga: Turki Tuntut 20 Warga Saudi Atas Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi adalah jurnalis yang diasingkan di Amerika Serikat pada 2017. Dia pergi ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus dokumen agar dapat menikah dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Tim penyelidik percaya bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi saat tunangannya menunggu di luar, tetapi jenazahnya belum pernah ditemukan.
Para pejabat Saudi awalnya mengklaim bahwa dia telah meninggalkan gedung itu dalam keadaan hidup dan catatan peristiwa mereka berubah beberapa kali dalam beberapa pekan pasca ketidakmunculan Khashoggi.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi Mencuat di Tengah Kabar Pembelian Newcastle
Rincian pembunuhannya yang mengerikan mengejutkan dunia, dan laporan PBB berikutnya mengatakan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dan pejabat tinggi Saudi lainnya bertanggung jawab secara individual.
Pangeran MBS kemudian membantah telah terlibat dalam pembunuhan itu, tetapi mengatakan dia "bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Saudi".
Baca juga: Takut Harga Minyak Naik, Trump Tak Menentang Putra Mahkota Saudi soal Pembunuhan Khashoggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.