Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut WHO sebagai Boneka China

Kompas.com - 19/05/2020, 17:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik dengan menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai boneka China.

Pernyataan itu keluar beberapa jam setelah Washington menyatakan badan di bawah PBB itu membiarkan virus corona tak terkontrol, dan menyebabkan "hilangnya banyak nyawa".

"Terdapat kegagalan dari organisasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia," ujar Menteri Kesehatan Alex Azar pada Senin (18/5/2020).

Baca juga: Virus Corona, Trump Beri Ultimatum ke WHO

Azar menyatakannya dalam pertemuan virtual Dewan Kesehatan Dunia PBB, di mana WHO setuju perlunya peninjauan terkait kinerja mereka dalam merespons virus corona.

Direktur Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan, evaluasi independen, yang bertujuan mendapat rekomendasi, akan digelar "dalam waktu yang tepat".

Pertemuan selama dua hari, melibatkan 194 negara untuk meninjau WHO, terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China mengenai virus corona.

Trump menuding Beijing berusaha menyembunyikan data sebenarnya, dan menyebut lembaga pimpinan Tedros sudah gagal membuat Negeri "Panda" bertanggung jawab.

"Saya memutuskan untuk tidak membuat komentar apa pun hari ini (Senin)," kata Trump mengomentari pertemuan Dewan Kesehatan Dunia.

Diwartakan BBC Selasa (19/5/2020), presiden dari Partai Republik menyebut organisasi itu sebagai "China-sentris", dan "boneka China".

Baca juga: Trump Beberkan Kesalahan WHO dan Ancam Pendanaan Distop Permanen

Dia mengklaim bahwa WHO tidak hanya memberikan mereka "nasihat yang menyeramkan", namun juga salah dan seringkali berpihak ke Beijing.

Sang presiden kemudian mengunggah surat terbuka di Twitter, menyoroti isu spesifik bagaimana penanganan WHO terhadap Covid-19.

Dalam suratnya, presiden berusia 73 tahun itu memberikan ultimatum agar dalam 30 hari, organisasi kesehatan itu "membuat perbaikan substantif".

Jika tidak dijalankan, dia mengancam bakal menarik dukungan dana selamanya dan mempertimbangkan status keanggotaan AS di WHO.

Presiden China Xi Jinping memberikan pembelaan, di mana dia menyatakan negaranya sudah terbuka dan transparan dalam menangani wabah.

Baca juga: Kunjungi Pabrik Ford, Trump Sebut AS Raja Ventilator dan Sukses Tangani Covid-19

Selain itu, dia juga mendukung adanya investigasi pandemi. Namun, penyelidikan itu akan dilakukan setelah wabah berhasil teratasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com