BEIJING, KOMPAS.com - Klaim China bahwa virus corona berasal dari pasar hewan liar di Wuhan mulai mendapatkan tantangan dari sebuah studi ilmiah.
Penelitian yang disebut dilakukan pakar biologi itu memperlihatkan bahwa virus diyakini sudah dibawa oleh orang yang sudah terinfeksi.
Studi itu juga memaparkan "keterkejutan" mereka ketika mengetahui, virus corona itu sudah "pra-adaptasi untuk menjangkiti manusia".
Baca juga: Penjual Udang di Pasar Seafood Wuhan Mungkin adalah Pasien Nol Virus Corona
Temuan itu begitu kontras dengan kerabat coronavirus lain yang bereplikasi secara luar biasa dan kemudian menjangkiti Bumi dalam wabah sebelumnya.
Laporan itu muncul setelah China disorot karena dianggap menghalangi upaya dunia menyelidiki asal usul patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu.
Kabar ini bisa menyulut lagi sorotan sejumlah negara, bahwa Beijing berusaha menutupinya sejak wabah itu terdeteksi di Wuhan.
Laporan itu dibuat oleh Alina Chan, pakar biologi molekular dan Shing Zhan, pakar biologi evolusi, dengan abstraknya dilihat di situs biorxiv.
Dalam penelitian itu, dijabarkan bahwa data genetik yang telah dipublikasikan tidak menjelaskan transmisi antar-spesies di pasar hewan liar itu.
Para ilmuwan yang terlibat bersikeras, segala rute penularan zoonotic (dari binatang ke manusia), seperti misalnya dari kelelawar, harus diselidiki.
Baca juga: Kasus Pertama Virus Corona di Perancis Diduga Terjadi pada Desember 2019
"Kemungkinan adanya pateogen yang direkayasa secara non-genetika, dapat beradaptasi dengan manusia saat dipelajari di laboratorium, harus dipertimbangkan," ulas dokumen itu.
Dilansir Daily Mail Minggu (17/5/2020), Chan, Zhan, bersama kolega mereka, peneliti Broad Institute Ben Deverman, melakukan komparasi.
Mereka memeriksa sampel SARS-Cov-2, nama resmi virus corona, dengan data yang diambil saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS), 2002-2004.
Pada pandemi SARS, corona yang menghantam manusia berasal dari kelelawar, dan menular melalui hewan perantara musang yang dimakan.
Mereka mengaku terkejut ketika menelitinya. Sebab, virus itu begitu stabil dari pada disebut beradaptasi secara cepat di manusia.
Ketiganya menuturkan, virus pertama, yang terdeteksi pada Desember 2019, sudah mengembangkan adaptasi untuk menyerang manusia.
Baca juga: Virus Corona, Dokter Italia Temukan Pneumonia Aneh sejak November 2019