Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Infeksi Virus Corona di Singapura Capai 10.000 Kasus

Kompas.com - 22/04/2020, 15:15 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terpapar virus corona di Singapura menembus 10.000 kasus pada Rabu siang (22/04/2020).

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) merilis 1.016 pasien baru yang terjangkit virus Covid-19. Tambahan ini menjadikan total pasien yang terinfeksi sebanyak 10.141 orang.

Lonjakan ini sangat luar biasa karena Rabu minggu lalu hanya tercatat 3.699 kasus infeksi virus corona di Singapura.

11 pasien telah meninggal dunia termasuk 2 Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Perpanjang Lockdown Parsial, Singapura Fokus Turunkan Angka Infeksi Covid-19 Komunal

Singapura menjadi negara ke-28 di dunia yang kasus infeksi virus coronanya melewati angka 10.000. Saat ini Singapura berada di urutan ke-28 negara dengan jumlah pasien tertinggi Covid-19.

Negeri “Singa” ini juga menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi infeksi virus corona di Asia Tenggara, jauh di atas Indonesia dan Filipina yang masing-masing mencatatkan 7.135 dan 6.199 kasus.

Data hari ini menerangkan dari 1.016 pasien, hanya 15 adalah warga Singapura dan Permanent Resident.

Sisanya sama seperti hari-hari sebelumnya adalah pekerja asing mayoritas berasal dari sektor konstruksi yang tinggal di asrama.

Baca juga: Untuk Putus Rantai Covid-19, Singapura Karantina Total Pekerja Asing dari Asrama

Ini adalah hari ketiga secara berturut-turut jumlah pasien harian menembus tiga digit sejak kasus pertama virus dari Wuhan ini terdeteksi di Singapura pada 23 Januari.

1.426 kasus yang merupakan rekor jumlah kasus harian tertinggi dilaporkan Senin lalu (20/04/2020). Kemarin Selasa mencatatkan 1.111 pasien baru.

Pemerintah Singapura telah memutuskan memperpanjang lockdown parsial atau circuit breaker dari semula 4 May menjadi 1 Juni. Status lockdown parsial ini diterapkan sejak 7 April.

Pengetatan juga dilakukan terhadap usaha-usaha esensial yang masih diizinkan beroperasi.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Drastis, Singapura Perpanjang Lockdown Parsial sampai 1 Juni

Bisnis yang terpaksa harus menghentikan operasinya adalah salon, tukang pangkas rambut, toko kue, penjual bubble tea, kafe penjual kopi, dll.

Negeri “Merlion” juga memerintahkan agar seluruh pekerja asing berjumlah sekitar 200.000 yang tinggal di asrama dikarantina total. Mereka akan berhenti bekerja sementara waktu hingga keadaan stabil.

Pemerintah akan melakukan penyesuaian lebih lanjut dan mempertimbangkan pelonggaran beberapa kebijakan setelah 1 Juni.

Diharapkan perpanjangan ini dapat menurunkan angka infeksi komunal di masyarakat dan juga memutus rantai penyebaran Covid-19 di antara pekerja asing di asrama.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Singapura Capai 1.000 Lebih untuk Pertama Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com