Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Luncurkan Panduan "Membuka Amerika Kembali" di Tengah Wabah Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 10:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Namun, Trump mengatakan pemerintahannya telah memenangkan pertempuran dengan virus tersebut.

Klaim otoritas total pada presiden dalam waktu kurang dari 72 jam, telah berubah menjadi hak gubernur negara bagian.

"Anda akan 'membuat keputusan' Anda sendiri," kata Trump kepada eksekutif kepala negara bagian, menurut The New York Times.

Baca juga: PBB Bela WHO Setelah Dananya Ditangguhkan oleh Trump

"Anda yang akan memutuskan. Kami akan berdiri tepat di samping Anda, dan kita akan membuat negara kita terbuka dan membuatnya bekerja."

Pejabat administrasi Trump menyarankan negara bagian pertama kali melihat "jalur penyakit mirip influenza (ILI) yang dilaporkan dalam periode 14 hari" atau sama untuk gejala mirip Covid.

Negara-negara bagian pertama kali harus melihat "jalur kasus yang terdokumentasi dalam periode 14 hari" menurut dokumen ringkasan Gedung Putih yang pertama kali dilaporkan oleh CNN.

Rumah sakit pertama-tama harus dapat merawat semua pasien tanpa harus membuat "perawatan krisis" dan memiliki sistem pengujian "kuat" untuk pekerja kesehatan yang berisiko.

Dokumen tersebut menempatkan wewenang pengambilan keputusan yang cukup besar di tangan gubernur, bahkan menyarankan agar mereka menerapkan rencana pembukaan kembali berdasarkan basis "daerah per daerah".

Baca juga: Gubernur New York: Kami Tidak Punya Raja Trump, Kami Punya Presiden Trump

Fase-fase yang ada di dalam blueprint tersebut di antaranya:

Fase satu untuk individu yaitu menjaga pedoman jarak sosial alias social distancing dan mencuci tangan.

Hal ini bisa menyarankan bisnis untuk menutup area umum dan tidak menyetujui perjalanan yang tidak penting. Gym bisa dibuka dengan syarat menjaga jarak sosial, tetapi bar tidak bisa.

Fase dua akan memungkinkan sekolah untuk dibuka kembali, serta tempat-tempat besar seperti bioskop dan arena olahraga.

Tetapi dengan persyaratan jaga jarak sosial. Bar dapat meningkatkan kapasitas, tetapi Gedung Putih menyarankan agar jaga jarak sosial tetap ada.

Hanya dalam fase tiga kegiatan kunjungan ke fasilitas panti jompo dapat dilanjutkan. Presiden meluncurkan pedoman blueprint-nya setelah mantan wakil presiden AS Joe Biden melayangkan kritik.

"Yang mengganggu saya, yang paling mengganggu saya, adalah presiden Amerika Serikat tidak bertanggung jawab," kata Biden kepada MSNBC pada Kamis pagi (16/4/2020).

Pria itu menambahkan, "Presiden Amerika Serikat bertindak seperti ... dia tidak ada salahnya. . Tidak ada yang menjadi tanggung jawabnya."

Baca juga: Trump Klaim Punya Kekuasaan Total untuk Cabut Lockdown Covid-19

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com