Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Wabah Corona, Calon Polisi Australia Berpesta di Asrama

Kompas.com - 07/04/2020, 18:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Di tengah wabah virus corona yang melanda, sejumlah calon polisi Australia justru menggelar pesta di asrama.

Dilansir dari ABC Indonesia, mereka adalah sejumlah kandidat kepolisian Federal Australia (AFP).

Kini para pelaku sedang menjalani proses penyelidikan, akibat pesta yang mereka gelar di Canberra, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: MA Australia Bebaskan Kardinal George Pell Pelaku Pelecehan Seks Anak

Para calon polisi ini dianggap melanggar peraturan tentang batasan kerumunan yang sedang diterapkan Australia.

Dari video yang beredar, terlihat para calon polisi tersebut bernyanyi dan berteriak dengan kencang di malam hari.

Baca juga: Ahli Perancis dan Australia Uji Coba Vaksin BCG untuk Perangi Corona

Terlihat pula kerumunan hanya terjadi di salah satu kamar asrama tersebut, sedangkan kamar lainnya sepi.

Begitu pula dengan lingkungan di sekitar asrama, tidak ada aktivitas apa pun saat pesta berlangsung.

Baca juga: Peneliti Australia Klaim Temukan Obat Potensial yang Mampu Bunuh Virus Corona dalam 48 Jam

Pihak AFP telah mengaku mengetahui adanya beberapa calon polisi mereka yang mengadakan perkumpulan di salah satu asrama.

Namun belum diketahui berapa banyak calon anggota AFP yang ikut hadir dalam pesta itu.

Saat berita ini dirilis beberapa orang sedang diselidiki.

Baca juga: Australia Minta Turis Asing Segera Kembali ke Negara Asalnya

Australia menerapkan batasan perkumpulan maksimal 2 orang, dalam upaya menangani penyebaran Covid-19.

ABC Indonesia mengabarkan, dalam beberapa pekan terakhir anggota kepolisian berpatroli untuk memastikan tidak ada kerumunan.

Patroli dilakukan anggota kepolisian baik di tinglat federal maupun di semua negara bagian.

Baca juga: Ada Pembatasan karena Corona, Ribuan WN Australia Tetap Pergi ke Luar Negeri

Hingga Selasa (7/4/2020) Negeri "Kanguru" mencatatkan total 5.908 kasus virus corona, menurut data dari Worldometers.

Sebanyak 46 korban meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh berjumlah 2.547.

Baca juga: Bantu Warga Terpencil, Restoran Australia Kirim Pizza Pakai Drone Saat Lockdown

Kemudian dari 3.315 kasus aktif saat ini, 93 di antaranya dalam kondisi kritis.

Negara pimpinan Perdana Menteri Scott Morrison ini telah melakukan tes virus corona ke 310.700 penduduknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com